Telkomsel–Kitabisa Berikan Hadiah Operasi Katarak Gratis untuk Veteran di Hari Pahlawan

Telkomsel bersama Kitabisa memperingati Hari Pahlawan Nasional dengan menghadirkan program “Visi untuk Pahlawan” yang menyediakan 20 operasi katarak gratis bagi para veteran dan keluarga veteran di Surabaya. 

Inisiatif ini merupakan bagian dari program filantropi “Sambungkan Senyuman” Telkomsel dan menjadi simbol penghormatan kepada mereka yang telah mengabdi demi kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia

Sepanjang November 2025, Telkomsel juga menjalankan kegiatan “Berbagi Senyuman di Jumat Berkah” yang menyalurkan bantuan kepada 1.000 veteran di seluruh Indonesia. 

Program ini menegaskan komitmen Telkkomsel untuk menjadi jembatan kebahagiaan bagi masyarakat, khususnya kelompok rentan.

Menurut Survei Kebutaan RAAB Kementerian Kesehatan (2014–2016), prevalensi kebutaan pada penduduk usia 50 tahun ke atas mencapai 3 persen, dengan katarak menjadi penyebab terbesar (81 persen kasus). 

Kondisi ini tidak hanya menghilangkan kemampuan melihat, tetapi juga menurunkan mobilitas, produktivitas, hingga kualitas mental dan sosial penderitanya.

Meski operasi katarak adalah solusi paling efektif, kapasitas layanan belum mampu mengimbangi tingginya jumlah pasien, terutama dari kelompok lansia dan veteran.

Karena itu, “Visi untuk Pahlawan” digagas sebagai bagian dari Program 100 Visi, berkolaborasi dengan Bantu.id, PERDAMI Jawa Timur, Lembaga Veteran RI, serta RS Mata Masyarakat Baru Surabaya.

VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel Abdullah Fahmi menyampaikan apresiasinya bagi para penerima manfaat.

“Kami menyadari bahwa apa yang kami lakukan hanyalah langkah kecil dibandingkan pengorbanan besar para pahlawan. Semoga bantuan ini menjadi pengingat bahwa perjuangan mereka tidak akan pernah kami lupakan. Ke depan, Telkomsel akan terus berupaya menghadirkan manfaat yang nyata bagi kehidupan masyarakat, menyambungkan senyuman kapan pun dan di mana pun kami berada,” katanya.

Program ini juga membuka ruang bagi kisah-kisah humanis para veteran yang selama hidup mengabdi kepada negara.

Soeparman (81), yang bertugas selama 40 tahun di TNI Angkatan Laut, menuturkan bahwa semangat perjuangan tidak berhenti saat masa dinas usai.

“Jadi pejuang itu nggak berhenti di medan perang saja, tapi sampai akhir hayat... Sekarang saya bersyukur masih bisa dibantu. Semoga setelah operasi bisa lebih jelas melihat dan bisa kumpul lebih banyak waktu sama keluarga,” katanya.

Mad Sahal Syahroni (66), pensiunan TNI AL yang mengabdi 38 tahun, menganggap operasi ini sebagai ikhtiar untuk tetap sehat dan mandiri.

“Jadi pahlawan itu harus tetap semangat, disiplin, dan setia pada negara. Dengan operasi katarak ini saya bisa tetap sehat, nggak nyusahin orang, dan mudah-mudahan masih bisa berbuat baik buat masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, E. Soekanto (78) mengaku terharu masih diingat pada masa tuanya.

“Saya bahagia masih diingat dan dapat apresiasi. Harapannya, bukan cuma beberapa veteran aja yang dapat bantuan seperti ini. Dengan bisa melihat jelas lagi, kita bisa menikmati masa tua dengan bahagia,” ucapnya.

Meski penglihatan mereka terganggu oleh katarak, semangat persatuan dan perjuangan yang mereka pegang tetap tak pernah redup. Program ini diharapkan mengembalikan kemandirian, harapan, dan kualitas hidup mereka.

Setelah seremoni penyerahan bantuan simbolis di Surabaya pada 10 November 2025, proses medis dilaksanakan di RS Mata Masyarakat Baru pada 15 November 2025 untuk screening penerima manfaat.

Kemudian dilanjutkan pelaksanaan operasi katarak pada 22 November dan pemeriksaan pascaoperasi pada 23 November.

Program “Visi untuk Pahlawan” menjadi bukti nyata komitmen Telkomsel dalam menjalankan prinsip keberlanjutan dan ESG.

Melalui kolaborasi ini, Telkomsel ingin membuka kesempatan yang lebih luas bagi para veteran untuk menikmati masa tua dengan penglihatan yang kembali terang—sebuah “kemerdekaan baru” bagi mereka yang pernah berjuang demi bangsa.