Discord Ungkap Data 70 Ribu Pengguna Bocor dalam Serangan Siber ke Pihak Ketiga, Tegaskan tak Akan Bayar Tebusan

Platform komunikasi populer Discord mengonfirmasi bahwa sekitar 70.000 pengguna berpotensi terdampak kebocoran data setelah penyedia layanan pihak ketiga mereka diretas. 

Data yang berhasil diakses mencakup foto identitas resmi (government ID) yang digunakan untuk proses verifikasi usia, serta nama, username Discord, alamat email, dan detail kontak lain yang mungkin diberikan pengguna kepada layanan dukungan pelanggan.

Sebelumnya, Discord menyebut hanya sejumlah kecil data pengguna yang mungkin diakses secara ilegal. Namun, klaim baru yang beredar di internet menyebut bahwa lebih dari dua juta foto verifikasi usia telah dicuri. 

Menanggapi kabar tersebut, juru bicara Discord Nu Wexler menegaskan angka yang beredar tidak akurat dan merupakan bagian dari upaya pemerasan yang dilakukan oleh pihak pelaku.

"Angka yang beredar tidak benar dan merupakan bagian dari upaya untuk memeras Discord," ujar Wexler dikutip dari The Verge. 

"Kami tidak akan memberikan imbalan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tindakan ilegal ini. Semua pengguna yang terdampak di seluruh dunia telah dihubungi, dan kami terus bekerja sama dengan pihak penegak hukum, otoritas perlindungan data, serta pakar keamanan eksternal," imbuhnya.

Discord memastikan sistem yang terdampak telah diamankan dan hubungan kerja sama dengan vendor yang diretas telah dihentikan. Hingga kini, perusahaan belum memberikan komentar resmi terkait insiden tersebut.

Kasus ini kembali menyoroti risiko keamanan data digital di tengah meningkatnya ketergantungan pada layanan daring untuk komunikasi dan identifikasi pengguna. 

Peretasan terhadap penyedia pihak ketiga menjadi tantangan serius bagi platform besar seperti Discord, yang memiliki jutaan pengguna aktif di seluruh dunia.