Qualcomm, 5G, dan hal-hal yang belum selesai

Oleh: Lalu Ahmad Hamdani - Sabtu, 10 Feb 2018 18:30 WIB

Dialog soal proyeksi masa depan 5G bersama pemimpin Qualcomm Indonesia.

Siang itu saya bergegas. Saya ada jadwal bertemu Shannedy Ong, Country Director Qualcomm Indonesia. Saking bersemangat dan mengingat pentingnya obrolan kami, saya pun datang terlalu cepat. Setengah jam sebelum waktu yang kami sepakati.

Beruntungnya, waktu itu Shannedy sudah selesai rapat dengan tim komunikasinya. Jadi, kedatangan saya yang terlalu cepat tidak jadi mengganggunya.

Kemudian, tepat di atas meja makan yang belum lagi beres dari sisa-sisa makan siang itu, kami berdialog panjang lebar. Tema dialog kami pun terbilang futuristik. Membahas soal 5G. Teknologi jaringan internet bergerak generasi ke-5.

Apa memang sudah waktunya kita bicara soal 5G saat ini? Padahal, baru dua-tiga tahun lalu rasanya kita menikmati 4G. Namun, seperti halnya kedatangan saya yang terlampau cepat, 5G pun tampaknya bakal segera menyergap.

Sebelum dialog kami mengawang-ngawang soal wajah dunia dan Indonesia di era 5G nanti, saya teringat bahwa sudah banyak sekali lompatan teknologi yang telah kita lalui dari generasi awal (1G) hingga kini (4G).