4 pelajaran PR dari Adita Irawati, ujung tombak komunikasi Telkomsel

Oleh: Lalu Ahmad Hamdani - Kamis, 09 Nov 2017 20:40 WIB

Pengalamannya di dunia komunikasi di atas 17 tahun. Banyak perusahaan besar yang sudah meminangnya, sampai akhirnya berlabuh ke Telkomsel.

Ungkapan "Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpa" agaknya pantas kita alamatkan pada Telkomsel. Operator telekomunikasi terbesar di Indonesia ini tak jarang mendapat sorotan tajam terkait berbagai isu yang jika tak ditangani serius bisa merusak reputasi perusahaan. Sebut saja isu interkoneksi dan tarif data sebagai contoh.

Dua kasus itu menempatkan Telkomsel pada posisi "ngeri-ngeri sedap". Dalam kasus pertama, mereka seolah sendirian menghadapi semua operator lain di Tanah Air, sedangkan kasus kedua mereka berhadapan langsung dengan masyarakat.

Namun, lepas dari kerja keras di balik layar, Telkomsel mampu menampilkan orkestrasi komunikasi publik yang apik. Mereka responsif dan gesit. Padahal, gesit biasanya sangat tak berjodoh dengan perusahaan besar dengan jalur birokrasi yang super-njelimet.

Berdasarkan data Diginusantara, kinerja Corporate Communications Telkomsel adalah yang terbaik saat ini. Satu figur sentral dalam menjaga citra Telkomsel di mata publik adalah Adita Irawati. Jabatan resminya: Vice President Corporate Communications.

Baru-baru ini, saya bertemu Adita Irawati di sudut ruangan dalam kantor Smart Office Telkmosel, Jakarta. Saat itu, Direktur Utama Telkomsel, Ririek Ardiansyah, baru saja bertemu media untuk menyampaikan keterangan ihwal kemenangan perusahaan dalam lelang frekuensi 2,3GHz.