Vivo klaim punya divisi R&D di mancanegara

Oleh: Erlan - Kamis, 22 Februari 2018 11:20

Tim penelitian dan pengembangan Vivo tersebar di berbagai negara

Tim Riset dan Pengembangan (R&D) memang sangat penting karena bermanfaat untuk memastikan inovasi bermanfaat untuk para konsumen. Unytuk membawa manfaat tersebut, Vivo mengatakan pihaknya memiliki 7 tim R&D independen di berbagai negara, mulai dari Beijing, Shenzhen, Hanzou, Nanjing, Chang’an, San Diego, dan Silicon Valley.

Salah satu inovasi teranyar yang dihadirkan di tahun ini oleh tim R&D tersebut adalah In-Display Fingerprint Technology (pemindai sidik jari di bawah lawar) bersama yang dikembangkan bersama Synaptics. Teknologi tersebut juga membuat Vivo sebagai brand pertama yang menggunakan teknologi tersebut pada smartphone siap produksi.

Vivo mengklaim ada total 16.000 personil khusus pada divisi R&D dan dikatakan memiliki standar global. Mereka telah mengantungi sertifikasi International Quality System Authentication ISO9002, salah satu jaminan tertulis bahwa Vivo mengikuti panduan berstandar internasional ISO 9002 dalam operasinya.

Vivo di Indonesia

Saat ini Vivo memang telah memiliki pusat produksi di Indonesia yang berlokasi di Cikupa, Banten. Produsen smartphone asal China tersebut juga mengatakan sedang melakukan ekspansi dan membangun pabrik kedua di Indonesia.