Tinder gugat perusaahan induknya

Oleh: Lely Maulida - Rabu, 15 Agst 2018 09:35 WIB

Para pendiri Tinder dan beberapa eksekutif senior perusahaan menggugat perusahaan induk mereka dengan nilai kerugian USD2 miliar

Para pendiri Tinder dan beberapa eksekutif senior perusahaan menggugat perusahaan induk mereka. Dalam gugatan yang dilayangkan, tercantum klaim bahwa pemilik Tinder, IAC dan Match Group, telah membajak karyawan dengan menurunkan penilaian Tinder dan mengambil opsi saham mereka.

10 penggugat itu termasuk co-founder Tinder Sean Rad, Justin Mateen, dan Jonathan Badeen, tiga eksekutif Tinder saat ini, serta mantan eksekutif dan direktur perusahaan. Kerugian yang diakibatkan masalah itu dikatakan senilai USD2 miliar.

Menurut gugatan itu, ada kontrak tertulis antara IAC dan karyawan Tinder pada tanggal di 2017, 2018, 2020, dan 2021 dimana mereka akan diberi kesempatan untuk menggunakan opsi saham. Namun sebaliknya, IAC menggabungkan Tinder ke dalam Match Group pada 2017. Atas hal tersebut, diduga mereka sengaja meremehkan Tinder. Selanjutnya ketika opsi saham Tinder diubah menjadi saham Match, karyawan akan menerima opsi yang lebih sedikit dan kurang berharga.

Gugatan itu juga menuduh IAC menciptakan informasi keuangan palsu. IAC dituduh berbohong terkait pertumbuhan Tinder yang terus melesat serta menunda peluncuran fitur penting seperti Tinder Gold yang mendorong pertumbuhan platform kencan online tersebut guna menurunkan penilaian perusahaan.

Dilansir The Verge (15/8), Tinder merupakan salah satu merek terbesar dan paling menguntungkan Match Group. Fitur seperti Tinder Gold dan pembelian dalam aplikasi lainnya telah membuat platform menjadi aplikasi terlaris di iOS pada Septermber lalu.