Tencent gelar kompetisi rancang gim bertema lingkungan

Oleh: Nur Chandra Laksana - Rabu, 07 Jul 2021 15:54 WIB

Tencent mengundang para muda-mudi untuk mengikuti perlombaan membuat gim yang bertemakan lingkungan berhadiah ratusan juta rupiah.

Tencent mengajak para muda mudi di seluruh dunia untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Melalui TiMi Studio Group dan Tencent Institute of Games, mereka mengkampanyekan Green Game Jam for Youth.

Kampanye ini merupakan sebuah kompetisi online global yang terinspirasi oleh Green Game Jam yang diselenggarakan oleh Playing for the Planet Alliance. Playing for the Planet Alliance merupakan inisiatif yang difasilitasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Green Game Jam for Youth menantang para mahasiswa untuk menciptakan gim dengan elemen atau tema berfokus lingkungan. Kompetisi ini juga didukung oleh berbagai produsen video game raksasa baik mobile, konsol, dan PC.

“Bagi Tencent, komitmen kami bukan hanya mengubah sektor-sektor vital ekonomi menjadi digital, tapi juga mengembangkan dan mempromosikan berbagai inovasi berkelanjutan yang penting dalam menangani krisis iklim. Ini sejalan dengan misi kami yaitu Teknologi Untuk Kebaikan (Tech for Good),” kata Country Manager JOOX, Tencent Indonesia, Peter May dalam siaran pers yang diterima redaksi Tek.id (7/7).

Seperti diketahui, gim memiliki kekuatan untuk meningkatkan kesadaran miliaran orang di seluruh dunia tentang konservasi dan restorasi alam. Gim juga bisa mengedukasi mengenai aksi dan solusi yang dibutuhkan untuk memperkuat respons terhadap ancaman perubahan iklim. Mereka sudah mendapatkan respon dari beberapa universitas, termasuk Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) di Indonesia. Namun, bisa saja ada peserta dari universitas lain yang akan berpartisipasi.

Selain itu, berbagai universitas lain juga sudah berpartisipasi. Beberapa di antaranya seperti Bangkok University, Dhurakij Pundit University dan Mahidol University dari Thailand; Asia Pacific University of Technology & Innovation dari Malaysia; National University of Singapore, Nanyang Technological University, dan DigiPen Institute of Technology dari Singapore.