Realita dibalik kekayaan Apple

Oleh: Lely Maulida - Kamis, 12 Apr 2018 13:25 WIB

Kini pertumbuhan Apple meningkat 14 persen dan menjadi perusahaan pertama senilai USD1 triliun

(Foto: Shutterstock)

Apple memang menjadi perusahaan dengan penghasilan yang fantastis. Pencapaian itu dan kapitalisasi pasar sebesar USD877 miliar menjadikan Apple sebagai salah satu perusahaan yang paling berharga di dunia. 

Pada 12 Desember 1980, Apple menjual sahamnya ke publik dengan menjual 4,6 juta saham seharga USD22. Pada hari pertama IPO ditutup dengan saham seharga USD29, proses itu menciptakan 300 jutawan yang 40 di antaranya merupakan karyawan Apple sendiri. Kapitalisasi pasar Apple pada saat itu mencapai USD1,778 miliar.

Kini pertumbuhan Apple meningkat 14 persen dan diperkirakan bakal menjadi perusahaan pertama senilai USD1 triliun. Itu artinya, Apple telah meningkatkan nilai perusahaannya selama 37 tahun terakhir. Logikanya, semakin kaya perusahaan semakin sejahtera pula karyawannya. Bahkan dengan nilai tersebut, selayaknya karyawan Apple mampu menjadi miliarder setidaknya bagi para eksekutifnya.

Namun laporan dari Bloomberg tak menunjukkan hal tersebut. Laporan itu menyebut, hanya satu karyawan Apple yang menjadi miliarder, yaitu Chairman Apple, Art Levinson. kekayaan Levinson bahkan hanya sebagian kecil yang bersumber dari Apple. Sebagian besar kekayaannya berasal dari pekerjaannya di Genentech dimana dirinya merupakan Chairman sekaligus CEO. Levinson juga tercatat memiliki saham di Gooogle selama beberapa hari terakhir.

kepemilikan saham Steve Jobs sendiri di Apple senilai USD132 miliar. Namun ketika dirinya memutuskan hengkang dari perusahaan, Jobs menjual sahamnya sekitar USD100 juta kemudian mengumpulkannya lagi ketika Jobs kembali ke Apple.