Perang baru Intel vs AMD masuk babak baru

Oleh: Riandanu Madi Utomo - Selasa, 19 Jun 2018 07:00 WIB

Apakah Intel akan bisa memepertahankan dominasinya di pasar prosesor setelah satu dekade menjadi pemimpin?

Di ajang Computex 2018 kemarin AMD memperkenalkan prosesor High-end Desktop (HEDT) terbarunya yaitu Ryzen Threadripper 2. Sperti yang telah kami beritakan sebelumnya, prosesor ini hadir dengan konfigurasi 32 core dan 64 thread, membuatnya tampil sebagai prosesor kelas konsumen dengan jumlah core paling banyak saat ini.

Tapi kehadiran Threadripper 2 tidak sendirian. Intel juga punya prosesor HEDT baru dengan konfigurasi 28 core. Meski belum disebutkan seperti apa spesifikasi detail dan jumlah core-nya memang lebih kecil dari Threadripper 2, prosesor baru ini punya keunggulan tersendiri yaitu bisa berjalan di 5GHz.

Tentu saja hal tersebut sangat luar biasa mengingat dengan jumlah core yang sangat banyak tersebut prosesor ini akan sangat mudah panas, apalagi dipacu pada frekuensi yang sangat tinggi. Namun Intel berhasil melakukannya bahkan memamerkannya langsung di ajang Computex 2018 kemarin. Tapi apakah ini berarti Intel selangkah di depan AMD? Menurut PC MAG, tidak.

Justru sebaliknya, Intel dikatakan khawatir dengan situasi AMD saat ini. Sebagai raksasa semikonduktor Intel memang sudah cukup lama mendominasi pasar. Dominasi produknya selama 10 tahun terakhir juga tidak tergeserkan sama sekali oleh satu-satunya pesaingnya, yaitu AMD. 

PC MAG mengatakan hal tersebut justru tercermin dari perilisan prosesor 28 core baru milik Intel di Computex. Sekilas prosesor tersebut memang terlihat menakjubkan karena memiliki julah core yang sangat banyak dan bisa berjalan di frekuensi sangat tinggi. Namun prosesor baru tersebut dikatakan tetap tidak akan efisien untuk konsumen jika dijalankan di kondisi tersebut (5GHz).

Tag