OpenAI berhasil tundukkan tim Dota 2 profesional

Oleh: Nur Chandra Laksana - Senin, 15 Apr 2019 07:32 WIB

Para peneliti menyimpulkan, saat ini AI masih lebih unggul dalam mengambil keputusan jangka pendek, sedangkan manusia lebih unggul dalam mengambil keputusan jangka panjang.

Ilustrasi esport (Pixabay)

AI pada saat ini bisa dibilang sedang dalam masa keemasannya. Para peneliti dapat mengajari AI untuk melakukan berbagai macam hal. Mulai dari pekerjaan harian hingga pekerjaan spesifik.

Ada juga AI yang memang secara khusus diajari untuk mahir dalam bermain gim. Salah satunya adalah OpenAI Five, sebuah AI yang diajarkan secara khusus untuk bermain salah satu gim populer, yakni Dota 2.

Untuk mengetes kemampuan AI ini, salah satu tim esport Dota 2 veteran, yakni OG ditantang oleh para peneliti. Sekadar informasi, OG berhasil memenangkan kompetisi 2018 International Valve. Mereka pun ditantang untuk bermain tiga ronde.

OpenAI Five pun menggunakan metode agresif yang tidak konvensional. Bahkan, sistem deep learning yang dimiliki oleh AI ini cenderung untuk memilih Hero dengan memperhitungkan beberapa aspek. Sementara strateginya menyerang.

Engadget (15/4/2019) melaporkan, semenjak babak awal, OG yang terpaksa bertahan pun kewalahan. Mereka pun harus mengakui kekalahan di babak pertama.