Meta luncurkan alat open-source pendeteksi konten teroris

Oleh: Zhafira Chlistina - Rabu, 14 Des 2022 09:05 WIB

Alat ini disebut Hasher-Matcher-Actioner (HMA) yang dibangun di atas perangkat lunak pencocokan gambar dan video Meta.

Source: Unsplash/ Muhammad Asyfaul

Meta baru-baru ini meluncurkan alat open-source yang berguna untuk memerangi konten terkait eksploitasi anak, propaganda teroris, dan jenis konten kasar lainnya. Ini melanjutkan upaya perusahaan yang sejak tahun lalu menghabiskan USD5 miliar untuk keselamatan dan keamanan global dan mempekerjakan ratusan orang yang didedikasikan untuk pekerjaan anti-teror.

Dilaporkan oleh Engadget (14/12), alat ini disebut Hasher-Matcher-Actioner (HMA). Open-source dibangun di atas perangkat lunak pencocokan gambar dan video Meta, yang sudah dirilis tiga tahun lalu. HMA dapat menjaga situs web bebas dari konten yang tidak menyenangkan dengan bantuan penggunanya yang melabeli gambar dan video yang melanggar aturan dan hukum.

Sistem akan membuat "hash" atau sidik jari unik dari setiap konten yang disimpan ke database. Pengguna dapat menggunakan alat ini untuk membuat dan menjalankan database hash yang ada, untuk memastikan semuanya tercakup. 

Singkatnya, perusahaan (dalam hal ini pengguna open-source) tidak perlu menyimpan sendiri gambar atau video yang menyinggung dan dapat dengan mudah menjalankan semua konten mereka melalui database yang mereka gunakan untuk menemukan postingan yang berpotensi melanggar aturan.

Meta meluncurkan alat tersebut sesaat sebelum mengambil alih ketua Global Internet Forum to Counter Terrorism (GIFCT) bulan depan. Ini adalah forum yang dibentuk bersama Twitter, YouTube, dan Microsoft untuk melawan ekstremisme online pada 2017.