Melihat perkembangan nasib Facebook di Indonesia

Oleh: Lely Maulida - Rabu, 11 Apr 2018 16:07 WIB

Berkat skandal Cambridge Analytica yang meluas hingga ke Indonesia, Facebook terancam diblokir di Tanah Air

(Foto: Shutterstock)

Pencurian data Facebook oleh Cambridge Analytica telah berdampak pada 87 juta pengguna. Awalnya pencurian data itu tampak hanya berdampak pada pengguna Facebook di Amerika Serikat (AS) saja. Pasalnya, data tersebut dimanfaatkan untuk kampanye Donald Trump kala pemilihan umum di AS.

Namun rupanya pencurian data itu juga berdampak pada pengguna di negara lain termasuk Indonesia, Filipina dan India. Tak lama setelah kabar itu terungkap, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memanggil perwakilan Facebook Indonesia.

Pertemuan itu memang belum menghasilkan keputusan akhir, namun Menkominfo menegaskan agar Facebook menindaklanjuti temuan pencurian data penggunanya di Indonesia dalam Surat Peringatan (SP). Selain itu, Rudiantara juga meminta Facebook agar mematuhi aturan di Indonesia dan memutuskan hubungan dengan aplikasi pihak ketiga yang memanen data pengguna Facebook.

"Kami minta Facebook untuk melakukan shutdown atas aplikasi yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, terutama kuis-kuis semacam Cambridge Analytica. Itu dimatikan dulu di Indonesia," ujar Rudiantara di Gedung Kemkominfo, setelah melakukan pertemuan dengan pihak Facebook dikutip dari Antara.

Data pengguna Facebook di Indonesia yang bocor sendiri mencapai lebih dari satu juta pengguna. Data tersebut diduga digunakan untuk pemilihan kepala daerah DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Bukan tidak mungkin, data tersebut juga bakal dimanfaatkan untuk pemilihan presiden 2019.