Meksiko gugat Google ganti nama teluk di Maps

Oleh: Erlan - Senin, 12 Mei 2025 12:09

Pemerintah Meksiko resmi menggugat Google setelah perusahaan teknologi tersebut diduga mengubah nama "Teluk Meksiko" menjadi "Teluk Amerika".

Pemerintah Meksiko resmi menggugat Google setelah perusahaan teknologi tersebut diduga mengubah nama "Teluk Meksiko" menjadi "Teluk Amerika" (Gulf of America) untuk pengguna di Amerika Serikat, sebagaimana dilansir dari Engadget. Langkah ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap identitas geografis dan budaya negara. Gugatan ini menyoroti ketegangan antara kedaulatan nasional dengan praktik localization perusahaan teknologi global.

Menurut laporan, Google Maps menampilkan nama "Teluk Amerika" pada hasil pencarian pengguna di AS, meski wilayah perairan tersebut secara internasional dikenal sebagai Teluk Meksiko (Gulf of Mexico). Perubahan ini memicu kemarahan pemerintah Meksiko, yang menilai tindakan Google sebagai upaya menghapus keterkaitan historis dan geografis negara tersebut dengan kawasan teluk. Kementerian Luar Negeri Meksiko menegaskan bahwa nama resmi telah diakui oleh PBB sejak 2003, dan perubahan sepihak oleh Google tidak dapat diterima.

Dalam pernyataan resmi, Menteri Kebudayaan Meksiko, Alejandra Frausto, menyebut perubahan nama tersebut sebagai "bentuk kolonialisme digital" yang merusak warisan budaya. Pemerintah juga mengkhawatirkan dampak jangka panjang terhadap pendidikan dan persepsi global, terutama jika generasi muda menganggap nama "Teluk Amerika" sebagai istilah resmi.

Gugatan hukum ini menuntut Google mengembalikan nama sesuai ketentuan internasional, meminta maaf secara publik, dan memberikan kompensasi atas kerugian moral. Ini menjadi salah satu kasus langka di mana negara menggugat perusahaan teknologi karena alasan pelestarian identitas nasional.

Google belum memberikan pernyataan resmi terkait gugatan tersebut. Namun, sumber internal menyebut perubahan nama mungkin akibat kesalahan algoritma sistem localization yang menyesuaikan konten berdasarkan preferensi regional. Sebelumnya, Google kerap mengadaptasi nama wilayah untuk memudahkan pengguna, seperti menyebut "Laut Timur" untuk Laut Jepang di Korea Selatan. Namun, kasus Teluk Meksiko dinilai lebih sensitif karena melibatkan klaim kedaulatan.