Masih banyak yang tak peduli dengan regulasi pemindai wajah

Oleh: Nur Chandra Laksana - Minggu, 13 Jan 2019 10:41 WIB

44 persen responden menyebut pembatasan secara ketat dalam teknologi pengenalan wajah merupakan hal yang tidak perlu dilakukan.

Ilustrasi Keamanan (Ubergizmo)

Implementasi teknologi pemindai wajah di area publik saat ini sedang digalakkan di beberapa negara. Sebut saja China, yang baru-baru ini memasang sistem pemindai wajah di hampir semua lokasi populer atau lokasi-lokasi padat penduduk.

Lain lagi dengan Amerika, yang sudah mengimplementasikan keamanan siber tersebut di semua kota-kota besar mereka. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada para penduduk dan mempermudah pihak berwenang untuk melakukan tugasnya.

Meski begitu, hingga saat ini masih belum ada regulasi yang benar-benar mengontrol sistem keamanan ini. Uniknya, dalam sebuah jajak pendapat daring baru-baru ini yang dilakukan oleh Pusat Inovasi Data Amerika menemukan bahwa sebuah fakta yang unik.

Meskipun belum ada regulasi yang mengatur teknologi tersebut, mayoritas dari mereka yang ikut serta dalam jajak pendapat tidak benar-benar peduli dengan kebutuhan akan regulasi yang mengatur teknologi pengenal wajah.

Ubergizmo (13/1/2019) menjelaskan, ketika ditanya apakah pemerintah harus "secara ketat membatasi penggunaan teknologi pengenalan wajah", 44,9 persen tidak setuju. Sedangkan yang setuju hanya 26,2 persen saja, sementara 28,9 persen memilih diam.