Lazada: e-commerce masih akan berdarah-darah sampai 2020

Oleh: Lalu Ahmad Hamdani - Selasa, 31 Okt 2017 15:22 WIB

Kendati tumbuh pesat, persaingan di industri e-commerce masih berdarah-darah.

Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, Achmad Alkatiri, menyebutkan, sektor e-commerce di Indonesia masih belum matang. Alkatiri mengakui, saat ini, e-commerce di Indonesia masih berdarah-darah.

Banyak e-commerce yang berkompetisi antara satu dengan lainnya. "Kalau mas lihat dari tahun ke tahun sudah mulai kelihatan mana (e-commerce) yang survive dan yang tidak," ungkap Alkatiri, Selasa (31/10).

Alkatiri yang juga berperan sebagai ketua Hari Belanja Online Nasional 2017 (Harbolnas), mengakui keraguannya bahwa jumlah partisipan tidak akan melebihi Harbolnas 2016. "Di luar partisipan, seperti GoJek dan lain-lain, mereka kan bukan murni e-commerce ya, tapi kalau yang murni e-commerce saya enggak yakin akan melebihi jumlah tahun lalu," kata Alkatiri.

Alkatiri sendiri menargetkan peserta Harbolnas Desember nanti akan mencapai 300 pemain di industri ini. Kendati demikian, Alkatiri memandang, e-commerce Indonesia makin lama akan makin stabil. Suatu hari nanti, Alkatiri yakin Indonesia akan seperti Cina.

"Saya mungkin sejalan dengan pemerintah, target pemerintah 2020-2025 e-commerce Indonesia akan stabil," ujarnya.