Starlink masuk Indonesia, Kominfo: bukan untuk konsumen!

Oleh: Zhafira Chlistina - Sabtu, 11 Jun 2022 13:25 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menegaskan layanan ini bukan untuk konsumen melainkan penggunaan korporat untuk kebutuhan backhaul, dalam hal ini Telkomsat.

Starlink, layanan internet berbasis satelit milik SpaceX Elon Musk mendapat lampu hijau di Indonesia. Ini berarti, layanan akan segera dapat beroperasi di tanah air, namun bukan untuk penggunaan pribadi atau konsumen melainkan untuk pengguna korporat.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Hak Labuh Satelit Khusus Non Geostationer (NGSO) diberikan eksklusif kepada PT. Telkom Satelit (Telkomsat) sebagai pengguna korporat backhaul dalam penyelenggaraan jaringan tetap tertutup. Ini akan digunakan untuk hanya untuk kebutuhan backhaul Telkom Group.

“Kominfo memberikan Hak Labuh Satelit Khusus Non Geostationer kepada PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) sebagai pengguna korporat Backhaul dalam penyelenggaraan jaringan tetap tertutup satelit Starlink bukan untuk layanan retail pelanggan akses internet secara langsung oleh starlink.,” kata Menteri Johnny kepada Tek.id (11/6). 

Lebih lanjut, Johnny menjelaskan Starlink dapat beroperasi melalui Gateway station yang dibangun oleh Telkomsat. “Untuk itu, Telkomsat membangun Gateway Station - Teresterial Component untuk menerima layanan kapasitas satelit dari Starlink.”

Untuk diketahui, Asia Tenggara merupakan kawasan pengembangan yang disasar SpaceX selanjutnya. Beberapa waktu lalu, pemerintah Filipina dikabarkan memberikan izin kepada layanan Starlink. Hal ini juga dikonfirmasi oleh Musk melalui cuitan di Twitter-nya.