Laporkan iPhone diretas, Apple marah ke Google

Oleh: Lely Maulida - Sabtu, 07 Sep 2019 10:26 WIB

Kini Apple angkat bicara atas laporan tersebut. Raksasa teknologi ini meradang karena Google memberikan kesan yang berlebihan.

(Foto: Pexels)

Belum lama ini Google melaporkan pelanggaran keamanan pada iOS. Laporan itu menyebutkan iPhone yang menjalankan iOS 10 hingga iOS 12 telah diretas melalui ekploitasi berbasis web. Akibatnya, data seperti pesan, gambar hingga data lokasi terekspos. Apple angkat bicara atas laporan tersebut. Raksasa teknologi ini meradang karena Google memberikan kesan yang berlebihan.

"Posting-an Google dikeluarkan enam bulan setelah tambahan iOS dirilis, menciptakan kesan keliru tentang 'eksploitasi massal' untuk 'memantau aktivitas pribadi semua populasi secara real-time' memicu kekhawatiran di antara semua pengguna iPhone bahwa perangkat mereka telah dikompromikan... Ini tak pernah terjadi," kata Apple melalui siaran persnya.

Menurut Apple, pelanggaran itu mempengaruhi kurang dari selusin situs web dan secara khusus memfokuskan komunitas Uighur. Dengan demikian, mayoritas pengguna tidak terdampak. Namun Apple mengatakan eksploitasi itu hanya beroperasi sekitar dua bulan dan bukan dua tahun sebagaimana klaim Google melalui postingannya.

Apple pun menegaskan masalah itu diselesaikan perusahaan 10 hari sejak pertama kali mengetahuinya. Masalah ini kemudian diperbaiki melalui pembaruan iOS 12.1.4, yang dirilis pada Februari lalu.Perusahaan menyatakan hanya 12% pengguna iPhone yang menjalankan sistem operasi yang lebih lawas dari iOS 12.

"Project Zero mem-posting riset teknis yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman tentang kerentanan keamanan, yang mengarah pada strategi pertahanan lebih baik. Kami mendukung penelitian mendalam kami yang ditulis untuk fokus pada aspek teknis dari kerentanan ini," kata juru bicara Google kepada Digital Trends.