Karena biaya, Pemerintah Korea Selatan hijrah ke Linux

Oleh: Nur Chandra Laksana - Senin, 20 Mei 2019 16:05 WIB

Penggantian dari Windows ke Linux oleh Pemerintah Korea Selatan karena dukungan salinan gratis Windows 7 yang dipakai saat ini akan habis 2020 mendatang.

Ilustrasi Linux (Linux.org)

Penggunaan sistem operasi open source di beberapa negara besar sudah lazim terjadi. Sistem operasi open source seperti Linux mudah untuk dikonsumsi sesuai dengan keinginan penggunanya.

Belakangan ini, Korea Selatan kabarnya memilih untuk menggunakan sistem operasi tersebut untuk menjalankan sistem kenegaraan. Namun, bukan hanya karena sistem operasi tersebut mudah dikustomisasi, namun ada beberapa hal lain yang membuat mereka beralih.

Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan negara telah menguraikan rencana untuk mengalihkan komputer pemerintah dari Windows ke Linux karena biaya yang lebih rendah dan ketergantungan yang berkurang pada satu sistem operasi. 

Mereka juga akan akan menguji coba Linux pada PC-nya dan meluncurkannya secara lebih luas jika tidak ada masalah kompatibilitas atau keamanan utama. Tentu saja, hal ini menjadi pilihan yang cukup tepat bagi mereka, seperti lapor Engadget (20/5).

Meskipun sudah siap untuk melakukan uji coba, sayangnya hingga saat ini pihak Korea Selatan masih belum memberikan detail mengenai distribusi Linux mana yang ingin dipakai oleh mereka, dan belum ada jadwal kapan mereka akan menggunakan OS Linux secara penuh.