Huawei dan Xiaomi makin serius di bisnis chip

Oleh: Lely Maulida - Jumat, 18 Okt 2019 10:45 WIB

Huawei menawarkan chip-nya ke pihak ketiga, dimulai dengan HiSilicon Balong 711. Xiaomi meluncurkan prosesor mobile mandiri yang disebut Surge S1 pada 2017.

(Foto: China Devices)

Huawei telah membuat chipset mandiri. Namun sejauh ini chipset itu lebih dikenal digunakan di perangkat mobile seperti smartphone. Disisi lain, perusahaan juga membuat chip yang ditujukan untuk perangkat Internet of Things (IoT). Laporan baru dari Tiongkok menyebutkan Huawei mulai menjual salah satu chip-nya itu di pasar terbuka.

Huawei menawarkan chip-nya ke pihak ketiga, dimulai dengan HiSilicon Balong 711. Chip ini memiliki dukungan 4G, yang menggerakkan jutaan perangkat IoT Huawei. Chip yang diumumkan pada 2014 ini bisa digunakan pada kamera keamanan hingga mesin penjualan otomatis. 

Beberapa laporan mengatakan upaya ini kemungkinan merupakan cara Huawei untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan. Pendiri dan CEO Huawei, Ren Zhengfei mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa pihaknya terbuka untuk menjual chip 5G kepada vendor smartphone, termasuk pada kompetitornya seperti Apple.

Keputusan bagi Huawei untuk membuka bisnis chip-nya kepada pihak ketiga, sebagian besar akan meringankan Qualcomm yang selama ini menjadi pemasok chip utama bagi vendor Tiongkok seperti Vivo, Oppo dan Xiaomi. Menimbang cara Amerika Serikat (AS) memperlakukan Huawei, perusahaan-perusahaan Tiongkok tampaknya tak akan ragu untuk melakukan bisnis dengan perusahaan domestik, sebagai alternatif.

Bulan lalu, Hisilicon mengumumkan jajaran chip yang digunakan di TV pintar 4K. Prosesor quad-core itu memiliki core Cortex-A55 dan GPU Mali-G52. Komponen ini mendukung resolusi 4K pada 60 fps.