Facebook pernah mencoba beli spyware untuk pantau pengguna

Oleh: Hieronimus Patardo - Sabtu, 04 Apr 2020 09:13 WIB

Tampaknya langkah ini dilakukan untuk dapat memonitor smartphone pengguna yang berisi Onavo Protect dengan lebih efektif

Source: Google

Facebook dilaporkan menuntut NSO Group. Pasalnya NSO Group dinilai turut memanfaatkan celah di WhatsApp untuk membantu beberapa pemerintah meretas penggunanya. NSO dilaporkan menjual produk bernama Pegasus, yang memungkinkan operator untuk menginfeksi smartphone pengguna dari jarak jauh dan mengambil data dari smartphone tersebut. 

Namun kabar terbaru menyebutkan bahwa Facebook pernah berupaya untuk membayar NSO untuk menggunakan beberapa kemampuan Pegasus. Ini diungkapkan dalam sebuah deklarasi yang diberikan oleh CEO NSO, Shalev Hulio. Ia mengatakan bahwa dua perwakilan Facebook mendekati NSO pada Oktober 2017 untuk dapat menggunakan Pegasus. 

Dilansir dari Vice (4/4), pada waktu itu, Facebook sedang mengembangkan produk VPN bernama Onavo Protect, yang tanpa diketahui penggunanya menganalisa trafik internet dari pengguna. Onavo Protect kabarnya mengumpulkan data mengenai aplikasi apa saja yang digunakan oleh pengguna. 

Menurut dokumen di pengadilan, tampaknya Facebook tidak berniat membeli Pegasus sebagai alat untuk meretas penggunanya. Tampaknya langkah ini dilakukan untuk dapat memonitor smartphone pengguna yang berisi Onavo Protect dengan lebih efektif. Kabarnya Facebook berjanji untuk memberikan insentif setiap bulan dari setiap pengguna Onavo melalui iklan. 

Berkaitan dengan pernyataan dari CEO NSO, Facebook pun angkat bicara. Pihaknya mengklaim bahwa NSO melakukan ini untuk mengalihkan fakta bahwa Facebook dan WhatsApp sudah mengajukan tuntutan untuk NSO.