Facebook dorong pengguna berisiko aktifkan otentikasi dua faktor

Oleh: Nur Chandra Laksana - Jumat, 03 Des 2021 13:32 WIB

Dalam sebuah pengumuman terbaru, Facebook mengumumkan akan “paksa” pengguna beresiko gunakan otentikasi dua faktor, termasuk politisi, jurnalis, dan lainnya.

Facebook mengumumkan akan memberikan peringatan bagi para pengguna platform mereka yang berisiko untuk terkena serangan peretas. Hal ini dilakukan untuk memastikan pengguna tidak kehilangan akun dan data pribadi mereka, atau dicuri oleh pihak tak bertanggung jawab.

Hal ini dilakukan dalam pembaruan program Protect. Program ini dirancang untuk memberikan fitur keamanan tambahan kepada aktivis hak asasi manusia, politisi, jurnalis, dan pengguna berisiko lainnya. 

Facebook mengumumkan bahwa mereka akan mulai mewajibkan pengguna bagian dari program untuk mengaktifkan autentikasi dua faktor. Hal ini akan berlaku untuk pengguna di seluruh dunia beberapa bulan mendatang.

Sementara itu, untuk para pengguna di Amerika Serikat, persyaratan ini akan berlaku pada pertengahan Februari mendatang. Facebook menjelaskan bahwa mereka bekerja untuk membuat pendaftaran dan penggunaan dua faktor di situs webnya "tanpa gesekan bagi kelompok orang-orang dengan memberikan pengalaman dan dukungan pengguna yang lebih baik." 

Dilansir dari Engadget (3/12), perusahaan tersebut mengakui bahwa mungkin perlu waktu bagi semua pengguna untuk dapat mematuhi aturan baru, karena tidak semua orang secara aktif menggunakan platformnya.