F5 hadirkan aplikasi adaptif demi pengalaman digital terbaik

Oleh: Dinda Ayu Widiastuti - Kamis, 28 Jan 2021 19:44 WIB

F5 mewujudkan aplikasi adaptif yang memungkinkan organisasi mengamankan menyediakan pengalaman digital terbaik.

Source: F5

Perusahaan penyedia teknologi application security dan application delivery berbasis multi-cloud, F5 telah mengumumkan bagaimana solusinya dapat memberikan performansi, keamanan, otomatisasi, dan wawasan (insight) untuk mewujudkan aplikasi adaptif yang memungkinkan organisasi mengamankan menyediakan pengalaman digital terbaik. Aplikasi terus menjadi tulang punggung bisnis, oleh karena itu, aplikasi harus dapat beradaptasi untuk memberikan pengalaman digital yang lebih baik dan lebih kompetitif.

F5 memungkinkan pelanggannya untuk membuat, mengamankan, dan mengoperasikan aplikasi, yang pada akhirnya membantu organisasi meningkatkan kecepatan ke pasar, meningkatkan operasi, dan membangun kepercayaan pelanggan.

“Bisnis harus memastikan bahwa aplikasi mereka dapat terus beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah agar dapat berkembang di tahun 2021 dan seterusnya. Di F5, kami berusaha untuk terus memberikan solusi agar aplikasi dapat beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah. Hubungan dekat kami dengan pelanggan memungkinkan kami untuk memahami tantangan bisnis dan masalah mereka. F5 bertujuan untuk mewujudkan aplikasi adaptif dengan menawarkan solusi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan bisnis tetapi juga memberikan pengalaman digital yang aman dan terbaik kepada pelanggan kami," kata Country Manager of F5 Indonesia, Surung Sinamo. 

Sebuah studi penelitian oleh Datareportal menunjukkan bahwa per Januari 2019, lebih dari 150 juta orang Indonesia menggunakan Internet. Jumlah tersebut terbesar keempat di dunia setelah India, Tiongkok, dan Amerika Serikat. Transformasi digital di berbagai industri di Indonesia juga semakin bergaung keras mulai dari ritel dan kesehatan, hingga keuangan dan pendidikan - berkat beberapa faktor seperti adopsi cepat dari sebagian besar penduduk Indonesia yang masih relatif muda, serta pertumbuhan cepat kelas menengah yang fasih akan dunia digital yang mendorong sektor e-commerce di Indonesia, pandemi global yang sedang berlangsung. Hal ini membuat perusahaan mengubah operasinya agar menjadi lebih responsif untuk memberikan pengalaman digital kelas dunia yang diharapkan pelanggan.

Disisi lain aplikasi juga menjadi incaran penjahat dunia maya dan telah merugikan perusahaan dan organisasi hingga lebih dari USD100 miliar setahun serta mengganggu pengalaman pelanggan. Laporan terbaru Experian, menunjukkan bahwa meskipun 50% perusahaan Indonesia mengumpulkan data pengguna untuk menciptakan pengalaman yang dipersonalisasi, 40% dari bisnis yang disurvei mengakui bahwa mereka juga menghadapi peningkatan kerugian akibat penipuan online pada tahun 2019.