Diklaim aman, Telegram raih 500 juta pengguna aktif

Oleh: Erlanmart - Kamis, 14 Jan 2021 13:10 WIB

Pihak Telegram juga menyatakan bahwa setiap obrolan di aplikasi perpesanan ini telah menjalani proses enkripsi secara aman sejak pertama diluncurkan.

Pada minggu pertama Januari 2021 aplikasi perpesanan Telegram sudah melampaui 500 juta pengguna aktif bulanan, angka ini diinformasikan akan terus bertambah. Dalam 72 jam terakhir per 12 januari 2021, terdapat 25 juta pengguna baru bergabung dengan Telegram dari seluruh dunia: 38% dari Asia, 27% dari Eropa, 21% dari Amerika Latin, dan 8% dari Timur Tengah dan Utara Afrika.

Bisa dikatakan lonjakan unduhan tersebut memberi arti bahwa orang-orang kini semakin memahami arti pentingnya data pribadi dan tidak bersedia menukarkan privasinya untuk digunakan oleh platform komunikasi yang menjual data pribadinya untuk kepentingan bisnis. Dengan setengah miliar pengguna aktif dan tingkat pertumbuhan semakin cepat, Telegram digadang-gadang  menjadi platform berkomunikasi secara aman.

Pihak Telegram juga menyatakan bahwa setiap obrolan di aplikasi perpesanan ini telah menjalani proses enkripsi secara aman sejak pertama diluncurkan, berbeda dengan beberapa aplikasi sejenis lainnya yang hanya menggunakan protokol enkripsi umum.

Telegram mendukung dua lapisan enkripsi aman, yakni Secret Chats dan Cloud Chats. Enkripsi server-client Telegram digunakan pada Cloud Chats, sementara bagi mereka yang membutuhkan privasi lebih, Secret Chats yang hanya dimiliki Telegram ini menggunakan lapisan tambahan enkripsi client-to-client yang tidak akan meninggalkan jejak di server, mendukung pesan yang bisa dihapus secara otomatis dan tidak memungkinkan pesan untuk dialihkan (forward).

Hal itu berarti hanya pengirim dan penerima yang dapat membaca pesan, tidak ada pihak lain yang dapat melihat isinya, termasuk pihak Telegram sendiri. Meski demikian, semua data, apapun jenisnya, dienkripsi dengan cara yang sama baik itu jenis teks, media, atau file.