Diblokir AS, kejayaan Huawei di kancah global bakal terpuruk?

Oleh: Lely Maulida - Selasa, 11 Jun 2019 15:14 WIB

Huawei sebelumnya mengutarakan ambisinya untuk menjadi vendor smartphone terbesar di dunia pada kuartal empat tahun ini.

(Foto: Smartphonenews)

Huawei dikenal sebagai salah satu vendor smartphone terbesar dunia. Kesuksesannya bahkan mampu mengalahkan Apple yang menawarkan iPhone dengan sejumlah teknologinya. Namun posisi Huawei sebagai vendor smartphone terbesar dunia kini terancam akibat status perusahaan yang masuk dalam daftar hitam pemerintah Amerika Serikat (AS).

Untuk mempertahankan posisinya, Huawei membutuhkan waktu lebih banyak. Perusahaan sendiri sebelumnya mengutarakan ambisinya untuk menjadi vendor smartphone terbesar di dunia pada kuartal empat tahun ini. Akan tetapi, ambisi itu agak sulit diwujudkan. 

"Kami akan menjadi yang terbesar pada kuartal keempat (tahun ini) namun sekarang kami merasa proses ini mungkin memakan waktu lebih lama," kata Shao Yang, Chief Strategy Officer Huawei Consumer Business Group.

Sayangnya dalam pernyataan itu, Shao Yang tak mengungkap alasan dibalik hal tersebut. Dilansir Reuters (11/6), Huawei saat ini telah menjual 500.000 - 600.000 smartphone dalam sehari. Klaim itu terlontar dalam sebuah pidato di ajang pameran teknologi CES Asia di Shanghai.

Tanggapan Shao Yang muncul setelah AS mencatutkan Huawei dalam Entity List atau daftar hitam pada Mei lalu. Akibatnya, Huawei terlarang melakukan bisnis dengan perusahaan-perusahaan AS karena dalih keamanan. Tak lama setelah hal itu diumumkan, beberapa perusahaan teknologi global memutuskan hubungannya dengan Huawei.