Bahaya membagikan foto korban terorisme di media sosial

Oleh: Dinda Ayu Widiastuti - Minggu, 13 Mei 2018 16:45 WIB

Membagikan foto korban terorisme di media sosial bisa mengakibatkan penyebaran teror dan panik semakin cepat

TechCrunch

Tragedi pengeboman baru saja terjadi pada tiga gereja di Surabaya, yang dilaporkan telah menewaskan setidaknya sembilan orang dan melukai 38 orang. Tragedi ini terjadi di Gereja Santa Maria, Gereja Pentekosta, dan Gereja Kristen Indonesia. Tragedi ini bukan lah yang pertama terjadi di Indonesia yang dilakukan oleh para teroris. 

Tentunya, tragedi ini juga membuat heboh warganet di Indonesia. Hal ini terlihat dari maraknya postingan tragedi pengeboman tersebut yang dibagikan di media sosial seperti Instagram dan Facebook

Pasca-kejadian, warganet Indonesia merespons dengan membuat sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk tidak menyebarkan foto korban ledakan hari ini. Gerakan yang dipelopori salah satunya melalui tagar #stopshared dan #janganshare ini bertujuan agar mencegah penyebaran panik dan rasa takut di masyarakat sehingga tujuan para teroris yang ingin menyebarkan panik dan teror bisa diantisipasi.

Gerakan ini juga turut dilakukan oleh lembaga polri dan tokoh publik, seperti dalam akun Instagram @divisihumaspolri dan akun Facebook Kombes Pol M Sabilul Alif. 

Dalam akun Instagram, Divisi Humas Polri menyerukan agar masyarakat saling menyatukan tangan untuk perangi terorisme. Sedangkan, dalam akun Facebook M Sabilul Alif menyerukan agar masyarakat tidak membagikan foto-foto tragedi bom di Surabaya karena menjadi hal yang diinginkan para teroris.