AS berencana blokir Tencent dan Ant Group

Oleh: Hieronimus Patardo - Kamis, 08 Okt 2020 12:34 WIB

Upaya pemblokiran AS terhadap aplikasi Tiongkok tidak berhenti pada TikTok dan WeChat saja. Kabarnya AS juga mengincar Tencent dan Ant Group.

AS tampaknya belum akan berhenti untuk mempreteli satu per satu aplikasi dan layanan asal Tiongkok. Baru-baru ini, AS kabarnya sedang mempertimbangkan untuk melarang operasi bisnis Ant Group dan Tencent di negara tersebut. Alasannya masih sama, yakni ancaman keamanan nasional. 

Untuk diketahui, Ant Group adalah perusahaan afiliasi Alibaba Group. Perusahaan ini menyediakan layanan pembayaran digital Alipay dan didirikan oleh Jack Ma. Beberapa petinggi di AS khawatir kalau pemerintah Tiongkok dapat mengakses data bank dari penduduk AS melalui layanan ini. 

Ini merupakan upaya lanjutan dari pemerintahan Trump untuk memblokir layanan yang berasal dari Tiongkok. Huawei sudah lebih dulu dikenai sanksi, kemudian menyusul ancaman blokir untuk TikTok dan WeChat. Nyatanya upaya ini tidak berhenti sampai Ant Group saja. Tencent juga menghadapi ancaman yang sama di Tiongkok. 

“Kami tidak mengetahui adanya diskusi semacam itu di dalam Administrasi (Trump). Bisnis Ant Group utamanya berada di Tiongkok dan kami sangat senang dengan prospek pertumbuhan kami di pasar Tiongkok. Misi kami adalah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja dengan melayani konsumen biasa dan bisnis kecil,” kata seorang juru bicara Ant Group. 

Dilansir dari Business Insider (8/10), Ant Group menjadi salah satu pemain utama dalam bisnis digital payment di negara asalnya. Pasar utamanya sebenarnya ada di Tiongkok. Bulan lalu, perusahaan ini membuka IPO di Shanghai dan Hong Kong.