Telegram laris manis di negara korup

Oleh: Lalu Ahmad Hamdani - Rabu, 24 Jan 2018 18:05 WIB

Relasi antara aplikasi perpesanan dan negara korup ternyata sangat tinggi

Aplikasi perpesanan dengan Keamanan tingkat tinggi seperti Signal dan Telegram tumbuh dengan cepat belakangan ini. Menurut laporan yang kami rangkum dari The Next web (231/), ada data menarik yang menunjukkan bahwa aplikasi ini tumbuh pesat di negara-negara dengan tingkat korupsi yang tinggi.

Perusahaan analisa aplikasi bernama Apptopia, baru-baru ini berhasil mengumpulkan data pengguna Signal dan Telegram. Perusahaan itu mencoba membandingkan kontras antara 5 negara korup dan 5 negara terbersih di dunia. Data kelompok negara tersebut diambil dari data Transparency International. 

Apptopia menemukan, pengguna aktif bulanan kedua aplikasi ini tumbuh secara masif di negara dengan tingkat korupsi yang tinggi. Signal contohnya, menunjukkan pertumbuhan pengguna di grup negara korup yang mencapai 147 persen. Sementara di negara yang lebih bersih, pertumbuhannya hanya 11 persen. 

Telegram juga menunjukkan peningkatan pertumbuhan di negara-negara korup. Pada 2017 pertumbuhannya terlihat mencapai 118 persen. Sementara pertumbuhan penggunanya di negara yang lebih bersih tumbuh kurang dari 99 persen.