Alasan YouTube terkesan lamban hapus video penembakan

Oleh: Dommara Hadi S - Sabtu, 16 Mar 2019 11:52 WIB

YouTube membutuhkan mekanisme yang berbeda untuk mengidentifikasi momen terkait kasus penembakan yang terjadi di Selandia Baru

Penembakan brutal terjadi di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru. Aksi kejam tersebut mengakibatkan tewasnya 49 orang muslim yang tengah beribadah. Kejamnya lagi, pelaku menyiarkan secara live aksi penembakan tersebut.

Meski sudah banyak anjuran untuk tidak menyebarkan rekaman penembakan, namun masih ada saja netizen yang kembali mengunggah aksi penembakan tersebut. 

Kabarnya YouTube tengah membersihkan platform-nya dari rekaman penembakan tersebut. Namun, karena terkesan lambat, beberapa pengamat sempat menanyakan bagaimana kinerja sistem identifikasi konten di YouTube.

Dilansir dari The Verge (15/3), jika netizen mengunggah ulang video utuh aksi penembakan tersebut, maka YouTube dapat langsung memblokirnya. Namun, jika netizen mengunggah video  potongan cuplikan video penembakan tersebut mekanisme moderasinya akan berbeda.

The Verge mempelajari, YouTube membutuhkan waktu untuk memoderasi sebuah video yang menyelipkan cuplikan penembakan tersebut. Pasalnya cuplikan video tersebut membutuhkan moderator manusia. Mekanisme identifikasi mengandalkan Content ID untuk mencari metadata yang sama. Jika video yang berisi konten penembakan tanpa editan kembali diunggah, maka secara otomatis YouTube akan menghapusnya. Namun, jika video sudah diedit, maka video tersebut akan dikirim ke tim khusus yang akan memoderasinya secara langsung.