Ada masalah pada mode Hyperlapse DJI Mavic Air 2

Oleh: Erlanmart - Kamis, 14 Mei 2020 13:13 WIB

Mode ini memungkinkan pengguna untuk mengambil serangkaian gambar saat drone dioperasikan. Kemudian gambar-gambar tersebut digabungan menjadi satu sehingga menjadi video.

Mavic Air 2 adalah drone terbaru yang diluncurkan oleh perusahaan drone terkemuka asal Tiongkok, DJI. Seperti yang kita ketahui, Mavic Air 2 termasuk ke dalam drone seri Mavic Air dari DJI dengan harga yang lebih terjangkau. Salah satu fitur yang diandalkan oleh Mavic Air 2 adalah perekaman hyperlapse beresolusi 8K. Dilansir dari Gizmochina (14/3), sayangnya drone ini mengalami beberapa masalah serius saat mengaktifkan mode hyperlapse 8K.

Sebagai informasi, fitur hyperlapse pertama kali diperkenalkan oleh DJI dalam seri drone Mavic 2. Mode ini memungkinkan pengguna untuk mengambil serangkaian gambar saat drone dioperasikan. Kemudian gambar-gambar tersebut digabungkan menjadi satu sehingga menjadi video time-lapse. Seluruh proses tersebut dapat ditangani oleh drone itu sendiri. Hasilnya adalah video dramatis yang seolah-olah terekam dalam gerakan cepat.

Dalam Mavic Air 2, drone ini mampu menghasilkan hyperlapse dalam resolusi 8K melalui sensor kamera 48 MP yang dimilikinya. Tetapi ia mengalami beberapa masalah besar, termasuk sejumlah besar guncangan yang terlihat dalam hasil videonya. Tetapi masalah ini terdapat pada resolusi 8K, bukan Full HD.

Selain itu, DJI tidak menawarkan hyperlapse dalam resolusi 4K untuk beberapa alasan yang belum diketahui serta jeda 6 detik di antara gambar 8K ketika menggunakan mode hyperlapse. Sebagai informasi, pengambilan hyperlapse pada resolusi Full HD hanya membutuhkan waktu 2 detik.

Masalah pada Mavic Air 2 tidak berhenti di situ saja. Pasalnya, hyperlapse 8K terkadang mengalami kerusakan. Kemungkinan alasan untuk kerusakan ini terjadi dalam metode pengambilan, karena DJI Mavic Air 2 menggunakan empat foto 12 MP yang digabungkan bersama dari sensor kamera bereolusi 48 MP yang diusungnya. Ini terkadang menyebabkan software yang ada di dalamnya tidak dapat mendeteksi beberapa gambar yang digabungkan.