30 aplikasi pembersih smartphone terdeteksi ditunggangi malware

Oleh: Nur Chandra Laksana - Rabu, 07 Nov 2018 09:25 WIB

Untungnya, pihak Google telah mendapatkan peringatan dan aplikasi yang telah ditunggangi oleh malware tersebut sudah dihapus.

Ilustrasi Hacker (pexels)

Android saat ini merupakan sistem operasi (OS) mobile paling banyak dipakai oleh masyarakat dunia. Salah satu alasan mengapa Android paling banyak digunakan di banyak perangkat, karena OS ini terbuka (open source) dan memiliki lisensi gratis untuk dipasang vendor manapun.

Sayang, bak pisau bermata dua, dikarenakan open source maka siapapun dapat membuat aplikasi dan mengunggahnya di toko aplikasi Google Play Store. Hal ini termasuk mereka yang membuat aplikasi jahat untuk keuntungan mereka sendiri.

Metro (7/11) melaporkan baru-baru ini salah satu perusahaan antivirus dan keamanan internet ESET mengeluarkan hasil penelitian mereka terhadap aplikasi Android. Ternyata, dalam penelusuran tersebut diketahui ada puluhan aplikasi malware yang nongkrong di Playstore.

Dari 30 aplikasi yang terdeteksi, para peretas mayoritas membungkusnya sebagai aplikasi pembersih perangkat, manager baterai, atau aplikasi horoskop. Parahnya lagi, aplikasi ini dibuat kompleks sehingga malware yang ada didalamnya tidak terdeteksi oleh Google.

Cara kerja dari malware ini pun sangat canggih. Alih-alih mencoba menggunakan teknik login palsu, para peretas dapat mengirim dan menerima teks di perangkat yang sudah terinfeksi. Jadi, para peretas hanya tinggal menunggu adanya kode otentifikasi yang dikirim melalui pesan saat pengguna melakukan transaksi.