11 Persen wilayah Indonesia susah sinyal

Oleh: Lalu Ahmad Hamdani - Kamis, 27 Des 2018 20:34 WIB

Akses Telekomunikasi kerap jadi permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia. Daerah-daerah terluar dan desa-desa masih kesulitan mendapatkan akses.

Anang Latief, Dirut BAKTI

Akses telekomunikasi tidak hanya hak penduduk perkotaan. Penduduk rural dan pedesaan pun membutuhkan akses telekomunikasi dan bahkan internet yang lancar.

Ada sekitar 11 persen wilayah di Indonesia yang belum tersentuh sinyal, atau blank spot. 11 persen itu berjumlah 5.300 desa yang tersebar di seluruh Indonesia. 3.500 di antaranya terletak di wilayah Papua.

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (BAKTI), sebuah badan eksekutor di bawah naungan Kemenkominfo, yang mengurus masalah ini, menyampaikan perlu dana tambahan untuk menyelesaikan pemerataan layanan telekomunikasi ini. 

Sejauh ini dana untuk membangun fasilitas di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) menurut Anang Latief, Dirut BAKTI, berasal dari dana Universal Service Obligation (USO). Dana USO ini adalah "zakatnya" operator telekomunikasi yang beroperasi di Indonesia. Jumlahnya 1,25 persen dari total revenue yang diakui Anang mencapai Rp2 triliun.

"Sulit untuk mewujudkan kalau cuma 1,25 persen untuk mebangun di 5000 desa lebih," kata Anang.