Menguji Samsung Galaxy Tab S3, mampukah tablet gantikan laptop?

Oleh: Lalu Ahmad Hamdani - Selasa, 24 Okt 2017 17:20 WIB

Saya menggunakan Samsung Galaxy Tab S3 selama dua minggu. Banyak hal yang dilakukan tablet ini.

Apa sebenarnya tablet? dan mengapa industri teknologi membuat dan menjual tablet kepada kita? mengapa tren tablet sempat meroket lalu tetiba menghilang perlahan dari sekitar kita?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu kembali ke tahun 2010 dan mendengarkankan sendiri penjelasan mendiang Steve Jobs ketika masih menjabat CEO Apple dan memperkenalkan iPad pertama kepada dunia. Begini kata Jobs:

"Kita semua menggunakan laptop dan atau smartphone saat ini. Pertanyaan yang muncul akhir-akhir ini, masih adakah ruang untuk perangkat kategori ketiga di tengah? Sesuatu yang berada di antara laptop dan smartphone. Dan tentu saja, kami juga merenungkan pertanyaan ini selama bertahun-tahun. Standarnya cukup tinggi, perangkat itu harus jauh lebih baik dalam melakukan beberapa tugas utama, ia harus jauh lebih baik dalam melakukan beberapa hal yang sangat penting. Lebih baik daripada laptop, lebih baik daripada smartphone. Tugas semacam apakah itu? Hal-hal seperti browsing web, melakukan email, menikmati dan berbagi foto, menonton video, menikmati koleksi musik, bermain game, membaca ebook."

Ringkasnya begini: tablet adalah perangkat kategori ketiga di antara smartphone dan laptop yang mampu melakukan beberapa tugas utama secara lebih baik daripada smartphone dan laptop.

Namun, sejak awal kelahirannya hingga sekarang, pemerhati dan pengguna teknologi sering sekali mempertanyakan apakah tablet bisa menggantikan laptop? walaupun, Jobs sendiri tak pernah menyatakan demikian. Pertanyaan ini wajar saja karena makin ke sini, tablet semakin powerful, dan fungsional dengan tambahan keyboard dan stylus. Contohnya adalah iPad Pro yang dilengkapi keyboard tambahan dan Apple Pencil. Di kubu Samsung, kita mengenal Galaxy Tab 3.