Survei ISACA : Kesiapan Perusahaan Masih Lemah Hadapi Tren Serangan Siber yang Meningkat
Survei ISACA ungkap 39% profesional hadapi lebih banyak serangan siber, namun hanya 38% perusahaan yakin mampu merespons dengan efektif.
Perusahaan menghadapi ancaman serangan siber yang semakin masif, namun sebagian besar dinilai belum siap menanggulanginya.
Data terbaru dari ISACA menunjukkan 2 dari 5 profesional (39%) melaporkan adanya peningkatan serangan dibanding tahun lalu, baik dari sisi frekuensi maupun kompleksitas.
Meski tren kenaikan serangan siber bukan hal baru, hanya 38% responden yang merasa organisasinya siap merespons secara efektif. Hal ini mengindikasikan lemahnya persiapan dalam menghadapi eskalasi ancaman.
Faktor utama penyebab rendahnya kesiapan adalah kekurangan tenaga kerja (58%) dan minimnya anggaran (54%). Meski begitu, angka ini sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya, yang berarti ada kemajuan, meski berjalan lambat.
ISACA juga menyoroti persoalan yang lebih luas. Sekitar 68% pekerja menyebut beban kerja mereka kini jauh lebih berat dibanding lima tahun lalu. Lebih dari separuh (54%) mengeluhkan ekspektasi yang tidak realistis dan beban kerja berlebihan.