IndiHome, vital saat PPKM walau sering di-bully

Oleh: Lely Maulida Zhafira Chlistina - Jumat, 13 Agst 2021 20:51 WIB

Terlepas dari keluhan yang tak jarang mewarnai layanan perusahaan, eksistensi IndiHome dalam menunjang berbagai aktivitas digital masyarakat terbilang vital.

Source: Pexels

Koneksi internet sudah menjadi kebutuhan primer saat ini. Laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta pada 2020. Jumlah ini meningkat 8,9% dibanding tahun 2019 yang mencapai 171 juta.

Peningkatan ini tak lepas dari dampak pandemi yang mendorong orang-orang untuk mengandalkan internet. Selain mobile broadband, layanan fixed broadband juga menjadi pilihan pengguna di Indonesia untuk mengakses internet. Laporan Bank Dunia tahun 2021 menyebutkan, IndiHome menguasai 87% pangsa pasar fixed broadband di Indonesia. 

Selain IndiHome, Internet Service Provider (ISP) yang tercantum dalam laporan Bank Dunia itu mencakup First Media, MNC Play, Biznet serta MyRepublic. Terpaut jauh dengan IndiHome, pangsa pasar beberapa perusahaan ini bahkan tak lebih dari 10%. Secara rinci, First Media menduduki posisi kedua terbesar, dengan pangsa pasar 7%. Sementara MNC Play di posisi ketiga dengan pangsa pasar 3%. Biznet dan My Republic sendiri menjadi perusahaan dengan pelanggan terkecil di Indonesia, pangsa pasarnya masing-masing 1%.

Dibandingkan dengan pasar mobile broadband, pasar fixed broadband memang lebih kecil. Layanan ini mayoritas digunakan segmen populasi yang sangat kecil, terutama untuk penggunaan data dalam jumlah yang besar, seperti kepentingan sekolah, fasilitas medis, kantor pemerintah, dan bisnis. Mengutip laporan Bank Dunia, estimasi terbaru dari industri memperkirakan, jumlah total pelanggan fixed broadband di Indonesia sekitar 9,7 juta.