Kenapa Google percaya ambient computing adalah masa depan manusia?
Pada teknologi ambient computing, seolah-olah komputer ‘telah lenyap’, meski demikian kita masih dapat merasakan manfaat dari komputasi pada tingkatan pengalaman yang sama sekalai berbeda.
Dalam acara besar yang Google helat, ‘Made by Google’. Wakil Presiden Senior Hardware, Rick Osterloch, melemparkan sebuah konteks baru bagi konsep komputasi. Konsepsi ini disebut Ambient Computing.
Ringkasnya, mengacu pada informasi CNBC, hadirnya konsep (ambient computing) dari Google ini untuk memudahkan pengguna mengontrol perangkat yang terhubung atau ‘connected device’ mereka, agar selau mendengarkan dan membantu pengguna. Pada dasarnya ini adalah cara baru pengguna berkomunikasi dengan perangkat mereka. "Bumbunya" adalah perangkat Internet of Things (IoT), sistem komputasi awan, dan perangkat nirkabel yang memiliki kecerdasan buatan, yang terhubung dengan penggunanya seperti misalnya jam tangan, gelang, maupun speaker pintar.
"Visi kami dalam Ambient Computing ini adalah menciptakan pengalaman tunggal dan konsisten di rumah, tempat kerja, maupun dalam perjalanan, kapanpun Anda membutuhkannya," ujar Rick Osterloh.
Oleh karena itu, serangkaian hardware baru diperkenalkan Google, 17 Oktober lalu pada acara Made by Google. Perangkat-perangkat tersebut antara lain, Nest Wifi, Google Pixel Buds, dan smart speaker baru yang memungkinkan pengguna mengaksesnya melalui Google Assistant.
Google Assistant menjadi pondasi sistem Ambient Computing dalam Google. Menurut mereka, sistem perintah suara tersebut dapat mengisi kesenjangan yang akan mengubah hubungan aktual antara konsumen dan perangkat pintar yang dimilikinya.