Chip A11 Bionic dan masa depan persaingan smartphone

Oleh: Insaf Albert Tarigan - Rabu, 13 Sep 2017 16:32 WIB

Apple, sekali lagi, akan mendorong persaingan smartphone ke level berikutnya.

Apple A11 Bionic (Screenshot)

Ada banyak hal menarik yang Apple umumkan bersamaan dengan peluncuran iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X (dibaca iPhone Ten), tadi malam. Salah satunya adalah chip yang mereka sebut A11 Bionic. Apple mengklaim, ini adalah chip terkuat yang pernah dipakai sebuah smartphone. Ia memiliki 6 inti, di mana dua inti ditujukan untuk performa tinggi, dan empat lainnya untuk efisiensi. Kata Apple, performa dua inti A11 Bionic lebih tinggi 25 dibanding chip A10, yang dipakai iPhone 7. Sementara performa 4 inti lebih tinggi 70 persen.

Pertanyaannya, mengapa harus kuat?

Sebab, ketiga perangkat tersebut menandai era baru iPhone yang kini diperkuat kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Dan AI membutuhkan chip yang powerful. Ya, memang, kita sudah mengenal Siri sejak tahun 2011. Tetapi, Siri yang sekarang sudah jauh lebih pintar, dan suaranya tak lagi kerobot-robotan.

Kedua, Apple turut menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat foto hasil jepretan iPhone 8 jadi lebih bagus. Kameranya bisa menganalisis objek foto, bahkan sebelum kita memencet tombol shutter. Ketiga, kecerdasan buatan lagi-lagi berperan dalam teknologi pengenalan wajah di balik Face ID. Untuk Anda yang ketinggalan berita, Face ID adalah cara baru untuk membuka dan mengunci layar iPhone X yang tak lagi memiliki tombol Home. 

Apple mengolah ketiga fungsi tadi dalam apa yang mereka sebut sebgai Neural engine. Neural engine memproses data secara real-time dan melakukan 600 miliar kalkulasi per detik. Apple menempatkan neural engine ini di dalam Chip A11 Bionic.