Teknologi Ubah Paradigma Fashion, Masa Depan Mode Bukan Sekadar Busana
Teknologi mengubah cara desainer berkreasi dan berinteraksi. Binus University menegaskan masa depan fashion ada pada inovasi dan nilai manusia.
Masa depan industri fashion tidak lagi hanya berbicara tentang busana, tetapi tentang bagaimana teknologi, kreativitas, dan nilai budaya berpadu menjadi bahasa baru dalam mengekspresikan identitas manusia.
Inilah gagasan besar yang mengemuka dalam perbincangan antara para praktisi dan akademisi mode di ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2026.
Perubahan besar kini tengah terjadi, runway bukan sekadar tempat pamer koleksi, melainkan ruang eksperimentasi visual yang melibatkan teknologi digital, realitas imersif, hingga data-driven design.
Tren ini menandai era baru di mana fashion tampil sebagai medium komunikasi lintas disiplin, antara seni, sains, dan teknologi.
Subject Content Coordinator Fashion Program Binus University Dicky Maryoga mengatakan, masa depan industri mode menuntut desainer untuk berpikir lebih dari sekadar estetika.