Jaringan internet Starlink bisa hadir jauh lebih cepat

Oleh: Erlanmart - Senin, 20 Mei 2019 07:39 WIB

Jaringan terapung seperti ini dapat membawa akses internet berkecepatan sangat tinggi dengan minim gangguan lagging ke hampir setiap sudut dunia.

Source: Mark Handley/University College London/Reuters/Mike Blake/Business Insider

Jaringan terencana yang terdiri dari ribuan satelit milik SpaceX, atau disebut dengan Starlink diinformasikan dapat beroperasi lebih cepat dibandingkan dengan jadwal yang diharapkan. Tujuan akhir proyek ini adalah untuk meluncurkan hampir 12.000 satelit ke orbit sekitar Bumi, menghubungkannya dengan sinar laser, dan memberi pelanggan akses ke sistem internet melalui antena yang disebut SpaceX sebagai terminal pengguna akhir.

Jaringan terapung seperti ini dapat membawa akses internet berkecepatan sangat tinggi dengan minim gangguan lagging ke hampir setiap sudut dunia. Dilansir dari Business Insider (18/5), pekan ini SpaceX menjadwalkan meluncurkan 60 satelit Starlink pertama ke orbit. Tetapi peluncuran itu tertunda dua kali, yang disebabkan oleh pembaruan software serta membuat para teknisi untuk memeriksa ulang semuanya.

Menjelang peluncurannya, Elon Musk mengungkapkan detil baru seputar rencana jangka panjang untuk Starlink. Saat ini, sekitar 2.000 satelit operasional mengorbit Bumi. SpaceX berencana meluncurkan sekitar 60 satelit ruang angkasa pada suatu waktu dengan roket Falcon 9 dan meluncurkan setidaknya satu misi Starlink selama dua tahun ke depan.

“Saya pikir dalam satu setengah tahun, atau mungkin 2 tahun – jika semuanya berjalan baik – SpaceX kemungkinan bakal memiliki lebih banyak satelit di orbit daripada gabungan dari seluruh satelit lainnya. Pada dasarnya, sebagian besar satelit di orbit adalah SpaceX,” kaya Elon Musk.

Tetapi Starlink bisa berfungsi lebih cepat daripada itu. Jika tidak ada masalah besar dengan satelit, penundaan peluncuran, atau masalah pembuatan terminal pengguna akhir, pelanggan pertama mungkin mendapatkan akses dalam 12 bulan ke depan.