Ilmuwan sebut Pluto berasal dari komet raksasa
Menurut astronom SWRI, Pluto kemungkinan merupakan produk akhir dari komet raksasa yang bertabrakan kemudian bergabung menjadi sebuah objek
Pluto tak begitu banyak terjamah karena posisinya yang begitu jauh dari planet-planet lainnya. Namun para astronom dari Southwest Research Institute (SWRI), kini meyakini bahwa sejarah pembentukan planet tersebut berbeda dari perkiraan sebelumnya.
Mereka mengatakan Pluto kemungkinan merupakan produk akhir dari sejumlah besar komet raksasa yang bertabrakan kemudian bergabung kembali menjadi sebuah objek. Gagasan ini bersumber dari analisa komposisi kimia Pluto dari wahana antariksa New Horizons milik NASA yang mengunjungi objek itu pada 2015 dan misi Rosetta ESA yang mempelajari komet 67P / Churyumov-Gerasimenko.
Tim menunjukkan limpahan nitrogen di Sputnik Planitia, gletser berbentuk hati dari Pluto, konsisten dengan asal mulanya komet.
"Kami telah mengembangkan apa yang kami sebut sebagai model komet kosmokimia dari formasi Pluto," kata rekan penulis penelitian ini, Dr Christopher Glein, anggota di divisi SwRI. "Kami menemukan konsistensi yang menarik antara perkiraan jumlah nitrogen dalam gletser dan jumlah yang diperkirakan jika Pluto dibentuk oleh aglomerasi kira-kira satu miliar komet atau objek Kuiper Belt lainnya yang serupa dalam komposisi kimia hingga 67P, komet tersebut dieksplorasi oleh Rosetta."
Tim astronom itu juga menyelidiki model yang berbeda yang lebih tradisional dimana pembentukan Pluto berasal dari es yang sangat dingin, yaitu terbentuk di Nebula Surya primordial. Model surya itu dapat menjelaskan fitur-fitur tertentu dari planet Pluto yang tak dapat dijelaskan oleh model komet raksasa, begitupun sebaliknya.