Bursa saham Indonesia dan mesin algoritma

Oleh: Noor Q - Jumat, 14 Des 2018 10:42 WIB

Bagaimana kecerdasan buatan bisa berperan dalam proses analisis, dan jual beli di bursa saham? Apakah mesin akan mampu menggantikan posisi broker?

(Freepik.com)

4 Desember 2018 menjadi tanggal yang meresahkan bagi investor Amerika Serikat di bursa saham Dow Jones. Hari itu, indeks Dow Jones turun 800 poin dari 25.826 ke 25.027. Penurunan indeks, menurut analis CNBC, Jim Cramer, di acara TV CNBC - Mad Money karena ulah mesin algoritma perdagangan saham atau biasa dikenal dengan sebutan “High Frequency Trade (HFT) Machine”.

Jim Cramer menduga bahwa terjadi penjualan saham dengan volume besar dan dan frekuensi tinggi di saham perbankan yang menyebabkan harga saham perbankan melorot dan berefek kepada indeks saham Dow Jones. Menurut David Moenning, kejadian ini dipicu sebuah sinyal jual yang muncul karena kurva grafik moving average hasil (yield) jangka panjang (10 tahun) berpotongan dengan grafik moving average hasil jangka pendek (2 tahun). Para analis saham menyebutnya sebagai “inverted signal atau sinyal terbalik”. Kurva grafik moving average hasil jangka panjang yang seharusnya ada di atas kurva grafik moving average hasil jangka pendek, saling berpotongan, sehingga posisinya terbalik.

Ini adalah posisi sinyal yang dipercaya analis dan pialang saham sebagai sinyal awal akan terjadi resesi ekonomi, dan kepercayaan itu ditanamkan di algoritma mesin HFT. Sinyal tersebut dibaca semua mesin HFT yang bekerja di bursa saham, dan mesin segera melakukan penjualan saham dengan volume dan kecepatan yang sangat tinggi. Dapat dibayangkan bahwa semua mesin HFT di seluruh Amerika bermufakat untuk melakukan penjualan saham bersama-sama, dan tidak ada pialang saham atau analis saham yang berani menghentikan mesin itu bekerja.

Analisis tentang dominasi keterlibatan mesin HFT dalam menentukan jual beli saham tidaklah mengejutkan karena sejak tahun 2014 perusahaan pialang di Amerika mulai dan telah menggunakan mesin HFT untuk melakukan pembelian dan penjualan saham di bursa saham. Mesin ini bekerja untuk menggantikan fungsi manusia untuk memperdagangkan saham dengan kemampuan ribuan kali lebih cepat dari manusia.

Mesin ini juga mempunyai kemampuan dapat memutuskan jual beli saham tanpa campur tangan manusia untuk menganalisis pergerakan saham. Dan yang menakjubkan adalah semua keputusan jual atau beli dapat dilakukan dalam mili-detik, suatu pekerjaaan yang tidak dapat dilakukan oleh jari manusia tercepat di dunia di sebuah keyboard komputer. Intinya, mesin ini melakukan perdagangan dengan frekuensi tinggi, kecepatan tinggi, volume tinggi, volume nilai kapital akumulasi transaksi yang besar dan variasi saham yang besar.