Xiaomi & Lenovo melonjak di CCTI 2025, JD.com terdepak
Lanskap persaingan teknologi di Tiongkok mengalami pergeseran signifikan pada 2025.
Lanskap persaingan teknologi di Tiongkok mengalami pergeseran signifikan pada 2025, berdasarkan riset terbaru IMD Tiongkok Company Transformation Indicator (CCTI) 2025. Xiaomi dan Lenovo mencuri perhatian dengan melesat ke peringkat 5 dan 4, sementara JD.com jatuh ke posisi 7 akibat tekanan persaingan e-commerce dan biaya logistik yang meningkat.
Xiaomi, produsen smartphone terkemuka, berhasil naik 10 peringkat dari posisi 15 ke 5 berkat diversifikasi bisnis dan investasi besar di R&D. Pada 2023, perusahaan menggelontorkan RMB 19,1 miliar untuk penelitian, naik 19,2% dari tahun sebelumnya. Tak hanya fokus pada IoT dan AI, Xiaomi juga merambah pasar kendaraan listrik (EV) yang sukses meraup pendapatan RMB 9,7 miliar di Q3 2024. Lebih dari 53% karyawannya (17.800 orang) didedikasikan untuk pengembangan teknologi pintar, memperkuat posisinya sebagai pemilik ekosistem AI terbesar di dunia.
Lenovo tak kalah gesit, melompat 6 peringkat ke posisi 4. Dominasinya di sektor komputasi AI dan infrastruktur cloud menjadi kunci kebangkitan. Perusahaan ini mampu menjawab lonjakan permintaan komputasi berperforma tinggi, didorong oleh maraknya aplikasi berbasis AI.
Di puncak, Tencent bertahan di peringkat 1 berkat strategi agresif dalam R&D. Investasi litbangnya naik dari RMB 61,4 miliar (2022) menjadi RMB 64 miliar (2023), terutama untuk pengembangan AI, cloud computing, dan inovasi live streaming di WeChat. Fitur belanja langsung saat siaran menjadi salah satu pendongkrak pendapatan.
Baidu meroket ke peringkat 2, menggeser Alibaba, berkat kemajuan dalam AI generatif ERNIE Bot dan teknologi autonomous driving. Sementara Alibaba tetap di posisi 3 dengan diversifikasi bisnis dan inovasi berbasis AI.