Raya and the Last Dragon, keberanian untuk percaya satu sama lain

Oleh: Nur Chandra Laksana - Senin, 08 Mar 2021 18:12 WIB

Meski merupakan film pertama Disney yang mengolaborasikan beberapa negara di Asia Tenggara, namun Disney dapat mengeksekusi cerita bermakna di Raya and the Last Dragon.

Jika kita berbicara mengenai Disney 10 hingga 20 tahun lalu, yang ada di pikiran kita film yang sebagian besar didasarkan dari cerita barat. Mereka menceritakan bahwa sosok putri ideal adalah yang berkulit putih, cantik, dan tinggal di kastil besar nan mewah.

Memang, mereka memiliki beberapa film yang diinspirasi oleh beberapa kebudayaan lain seperti serba serbi Timur tengah yang ada di film Aladin. Begitu juga dengan budaya Tiongkok, yang tercermin pada film Mulan. Tapi, di zaman yang modern ini, Disney tampaknya sudah mulai sadar dengan budaya multikultural yang ada di seluruh dunia.

Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah saat ini, di luar sana banyak terjadi perpecahan antara suatu golongan dengan golongan lainnya. Salah satu cara membuat dunia lebih baik adalah dengan cara mendidik anak-anak memiliki kepercayaan satu dengan yang lain.

Disney pun menemukan cara terbaik untuk mengajarkan hal ini ke anak-anak, yakni dengan membuat sebuah film yang memiliki nilai-nilai tersebut. Disinilah Raya and the Last Dragon memiliki peran yang cukup besar.

Film ini menyerap berbagai kebudayaan dari negara di Asia Tenggara. Ya, ini merupakan film multikultural pertama yang dibuat oleh Disney. Mereka menggandeng Qui Nguyen dan Adele Lim sebagai penulis cerita dari film ini.

Tag