Roma: Sebuah cinta dalam format mini kata

Oleh: Hieronimus Patardo - Kamis, 24 Jan 2019 16:10 WIB

Netflix akhirnya menghasilkan film yang masuk nominasi piala Oscar. Tidak tanggung-tanggung, ada 10 nominasi yang diberikan untuk film ini.

Source: Netflix

Netflix berhasil mencatat sejarah. Ini kali pertama film yang diproduksi layanan streaming tersebut masuk nominasi Academy Award (Oscar). Tak tanggung-tanggung, film tersebut berhasil masuk ke 10 nominasi.

Film garapan Alfonso Cuaron ini berjudul Roma. Roma berhasil masuk nominasi Best Director, Best Original Screenplay, dan Best Cinematography. Film ini membawa pemeran utama, Yalitzia Aparicio masuk nominasi Best Performance by Role Playing Actress. Padahal, Roma merupakan debut karir Yalitzia Aparicio.

Perolehan nominasi ini cukup mengejutkan. Sejauh ini, film berbahasa asing (di luar bahasa Inggris) jarang masuk nominasi Academy Award. Apalagi, pemeran utama merupakan bintang baru yang belum dikenal.

Rasa ingin tahu saya pun tergelitik, ingin ikut menyaksikan juga sinematografi yang ditawarkan Cuaron dalam film ini. Untuk diketahui, selain menulis naskah, Cuaron juga berperan sebagai produser, sutradara, sinematografer dan editor. Bisa dibilang, terwujudnya film ini sebagian besar adalah hasil karya Cuaron.

Begitu menyaksikan awal film ini, dahi saya sempat berkerut. Saya tahu bahwa Roma mengambil latar waktu sekitar tahun 1970-an di Meksiko. Cuaron menghadirkan warna hitam putih di seluruh film ini. Tidak banyak film yang berani menggunakan warna hitam putih di zaman sekarang. Sejauh yang saya tahu, film terakhir dengan format demikian adalah Schindler’s List di tahun 1993. Kala itu, sebenarnya film sudah bisa dihadirkan dengan format warna yang lebih beragam.