Review Birds of Prey, putus cinta itu menguatkan

Oleh: Dinda Ayu Widiastuti - Minggu, 09 Februari 2020 09:00

Birds of Prey tampil dengan nuansa yang kental tentang emansipasi wanita yang ingin terlepas dari bayang-bayang lelaki.

Birds of Prey saat ini sedang ditayangkan di bioskop sebagai film ke-8 DC Extended Universe (DCEU). Di film ini dimulai dengan sosok Harley Quinn (diperankan Margot Robbie) yang diceritakan mengalami putus cinta dari Joker.

Sama seperti kebanyakan insan yang saling mencintai, ditinggalkan pasangan tentu akan meninggalkan lubang besar di hati. Itu lah yang digambarkan oleh Cathy Yan selaku sutradara pada sosok Harley Quinn yang dikenal sebagai pasangan dari Prince of Crime, Joker.

Awal film ini benar-benar menggambarkan seorang Harley Quinn yang sangat terpuruk dan kebingungan, ini ditampilkan dengan Harley yang setiap hari pergi berpesta di klub malam, membeli hiena sebagai hewan peliharaan barunya, hingga mengudap berbagai makanan sembari menangis dan menonton drama di televisi.

Menurut saya, penggambaran keterpurukan Harley Quinn di film ini dapat membuat saya merasakan bagaimana sakitnya kehilangan orang yang sangat spesial. Terlebih Harley selama ini tergila-gila pada Joker dan sangat bergantung kepadanya.

Cerita dilanjutkan dengan Harley yang ingin keluar dari bayang-bayang Joker dan memulai kehidupan barunya. Ia memutuskan untuk meledakkan Ace Chemicals, tempat yang sangat spesial baginya karena disanalah mereka terikat hubungan cinta yang unik.