Pro dan kontra film dokumenter Seaspiracy

Oleh: Zhafira Chlistina - Rabu, 07 Apr 2021 12:50 WIB

Kip Anderson dan Netflix kembali menghadirkan dokumenter yang kali ini memicu kontroversi penangkapan ikan di laut, berjudul Seaspiracy.

Source: Netflix

Seaspiracy adalah judul film dokumenter Netflix yang belum lama ditayangkan. Film yang menceritakan kontroversi kehidupan laut dan industri makanan laut ini telah memicu banyak diskusi online, mulai dari pro hingga kontra. 

Untuk diketahui, Seaspiracy diproduksi oleh Kip Anderson, yang sebelumnya membuat film jenis dokumenter yang sama, yakni “Cowspiracy”. Sementara itu, pembuat film asal Inggris bernama Ali Tabrizi berperan sebagai sutradara, yang juga tampil sebagai protagonis dalam dokumenter ini.

Berawal dari kecintaannya pada lumba-lumba dan paus, Tabrizi mulai tertarik dengan konservasi laut sejak ia di bangku kuliah. Keingintahuan pada hal yang ia sukai itu berujung pada usaha mengungkap dampak terhadap lingkungan dari penangkapan ikan secara komersial. 

Menariknya, film dokumenter ini telah menarik banyak sekali minat, dengan pujian dan kritik dari para pecinta lingkungan. George Monbiot dari The Guardian, yang dikenal sebagai aktivis lingkungan memuji film sebagai “Eksposur yang brilian.” Sementara ulasan dari The New York Times justru menyebut film sebagai, “Tiruan murahan dari jurnalisme investigatif yang keras kepala. 

Meski demikian, dengan banyaknya perhatian publik tentang polusi plastik selama ini, film dipuji karena meningkatkan kesadaran manusia tentang masalah lain yang lebih pelik, yaitu jaring penangkap ikan. Ini merupakan sampah yang lebih mendominasi laut, daripada sedotan. Dari dokumenter tersebut, kita menyadari kalau kampanye berhenti menggunakan produk plastik hanyalah pengalihan isu dari perusahaan yang memiliki kapasitas besar di industri tersebut.