Layanan streaming Netflix paling banyak dibajak ketimbang kompetitor

Oleh: Hieronimus Patardo - Kamis, 28 Feb 2019 09:57 WIB

Berdasarkan studi yang digagas baru-baru ini, Netflix jadi platform yang paling banyak dibajak dengan potensi kerugian mencapai USD192 juta setiap bulan.

Source: Google

Layanan streaming merupakan salah satu jenis layanan yang paling banyak dibajak oleh pihak-pihak nakal. Netflix menjadi platform dengan durasi pembajakan paling panjang ketimbang dua pesaingnya, Amazon dan Hulu. setidaknya ada 1 dari 5 orang yang melakukan pembajakan pada platform layanan streaming video tersebut.

Sebuah studi yang digagas CordCutting menyatakan bahwa Netfilx dibajak selama 26 bulan. Periode yang cukup panjang kalau dibandingkan dengan pambajakan pada platform Amazon Prime Video dan Hulu. Amazon Prime setidaknya dibajak selama 16 bulan, sementara periode pembajakan Hulu berada di angka 11 bulan.

Didapati bahwa sekitar 48 persen pengguna menggunakan akun orang tuanya, sementara 14 persen menggunakan akun saudaranya. Parahnya, Netflix berpotensi mengalami kerugian hingga USD192 juta dalam sebulan karena aksi tersebut.

Di sisi lain, para pembajak ini berhasil menghemat pengeluaran kira-kira sebanyak USD207,74 selama 26 bulan masa pembajakan.

Dilansir dari TechCrunch (28/2), CordCutting mencatat bahwa kaum millennial bertanggung jawab atas aksi tersebut. Bagaimana tidak, kabarnya kalau kaum millenials penyumbang aksi pembajakan terbesar di platform streaming. Di Netflix, jumlahnya  mencapai 18 persen, sementara pada layanan Hulu, presentasenya mencapai 20 persen.