GoPlay siap luncurkan serial original Jadi Ngaji

Oleh: Tesalonica - Selasa, 29 Sep 2020 18:30 WIB

GoPlay kembali menawarkan serial baru original buatan anak bangsa yang berjudul Jadi Ngaji. Serial religi ini akan tayang perdana pada 2 Oktober 2020.

GoPlay kembali menawarkan serial baru original buatan anak bangsa yang berjudul Jadi Ngaji. Serial ini menjadi salah satu debut pertama bagi Muthia Zahra Feriani yang berperan sebagai sutradara serta penulis. Serial religi ini akan tayang perdana pada 2 Oktober 2020 dan dapat diakses melalui aplikasi GoPlay. 

VP Marketing GoPlay, Sasha Sunu menegaskan bahwa melalui serial Jadi Ngaji, GoPlay menggunakan cara unik dan ringan untuk menyampaikan pesan-pesan positif bagi generasi milenial secara universal dan dengan pendekatan yang berbeda dari serial religi yang selama ini hadir di tengah masyarakat. 

Jadi Ngaji tidak hanya menyajikan cerita berunsur religi dan drama, namun juga diselipkan dengan dialog-dialog komedi agar penonton tertarik dengan kisah yang disampaikan per episodenya. Beberapa cerita yang disampaikan juga terinspirasi dari kisah-kisah nyata sang sutradara sendiri. 

“Secara sederhana, kisah Jadi Ngaji sangat melekat dengan pengalaman saya secara pribadi. Karya ini tidak hanya merupakan persembahan saya kepada para penonton serial berkualitas di Indonesia, tetapi juga merupakan wujud rasa terima kasih kepada guru mengaji saya. Saya gembira sekali dapat menuntaskan serial ini, yang terwujud berkat kolaborasi dengan GoPlay, yang mendampingi sepanjang proses, dari tahap pra hingga pasca produksi, untuk mengawal standar kualitas,” kata Muthia Zahra Feriani dalam peluncuran jadi Ngaji (29/9).

Serial yang disutradari oleh Muthia, mengangkat kisah tentang Lukman (Shandy William), seorang gamer yang terlilit utang sebesar Rp75 juta, karena dirinya beserta kedua temannya Dori (Rahmet Ababil) dan Tibo (Bhakti Perkasa) membuat keputusan untuk mengadakan taruhan saat bermain game. Oleh karena itu, untuk membayar utangnya Lukman terpaksa menjadi guru ngaji di TPA atas saran Baba (Tabah Penemuan Siregar), ayahnya.