Blade Runner 2049: drama fiksi ilmiah berbumbu aksi

Oleh: Dinda Ayu Widiastuti - Jumat, 06 Okt 2017 18:09 WIB

Film Blade Runner 2049 jadi referensi film bagus untuk ditonton minggu ini.

Film Blade Runner 2049 yang mulai tayang hari ini (6/10), cukup mengesankan saya. Film ini menyuguhkan efek CGI yang keren, seperti menampilkan efek mobil terbang, efek manusia hologram yang terlihat begitu nyata, dan efek ledakan dalam adegan pertempuran. Mungkin, efek CGI yang ditampilkan film ini setara dengan efek CGI pada film Transformers.

Bukan hanya itu, film ini juga menyuguhkan alur cerita yang bisa mengecoh para penontonya. Dalam pertengahan film, penonton mungkin bisa menebak alur hingga akhir cerita. Namun, film ini bisa membuat para penontonnya terkecoh dengan akhir cerita yang berbeda dan tak terduga, twist ending.

Dengan genre sci-fi, film ini berlatar tahun 2049. Pada tahun itu, sudah tercipta banyak manusia kloning yang menjadi budak para manusia. K (Ryan Gosling) menjadi salah satu manusia kloning yang bekerja sebagai polisi di LAPD. Dia selalu ditugaskan untuk membunuh para manusia kloning yang tidak patuh pada manusia.

Pada satu saat, K menemukan tulang belulang manusia kloning yang sudah terkubur lama di pekarangan rumah. Setelah dilakukan pengecekan pada tulang tersebut, ternyata berasal dari manusia kloning yang meninggal saat melahirkan anaknya. Namun, seharusnya manusia kloning tidak bisa melahirkan anak. Di situlah titik konflik film ini dimulai.

Dalam film ini, Jared Leto berperan sebagai tokoh antagonis, Niander Wallace, yang ingin membuat para manusia kloning bisa berkembang biak dan menguasai dunia. Niander sendiri merupakan manusia biologis yang sangat ambisius, sampai-sampai dia rela melakukan kloning pada dirinya sendiri.