Sony gencar kerahkan insinyur untuk perkuat sisi fotografi
Rencana perekrutan sejalan dengan investasi Sony sekitar USD 5,4 miliar (Rp75,6 triliun) dalam bisnis sensor gambarnya selama tiga tahun ke depan.
Sony dikabarkan memiliki rencana untuk mengerahkan 40 persen insinyur barunya di Jepang pada bisnis chip yang juga termasuk proses manufaktur sensor gambar. Dilansir dari DP Review (23/2), perusahaan tersebut berharap untuk mengembangkan divisi ini dengan lebih banyak permintaan datang dari berbagai bidang termasuk perangkat mobile dan otomotif.
Secara keseluruhan Sony bakal merekrut 320 insinyur baru di Jepang pada tahun ini dan akan merekrut dengan jumlah yang sama lagi di tahun depan. Artinya jumlah tersebut meningkat 70 orang dibandingkan dengan 2018. Besaran angka tersebut hanya terjadi di Jepang, jadi tidak termasuk perekrutan dengan posisi insinyur secara global.
Rencana perekrutan sejalan dengan investasi Sony sekitar USD 5,4 miliar (Rp75,6 triliun) dalam bisnis sensor gambarnya selama tiga tahun ke depan, yang menyumbang setengah dari pengeluaran modal yang direncanakannya.
Sony sudah menjadi pemimpin besar untuk sensor gambar dengan beberapa margin, mengendalikan lebih dari setengah pasar sensor pencitraan untuk smartphone. Divisi ini juga merupakan kontributor penting bagi laba Sony meski perusahaan memangkas prospek laba tahunan untuk sensor gambar pada bulan ini menjadi JPY130 miliar (Rp16,4 triliun) karena melemahnya permintaan global untuk smartphone yang masih menyumbang 15 persen dari laba keseluruhan grup Sony.
Berbicara seputar imaji smartphone, baru-baru ini Sony juga bekerja sama dengan Light yang berfokus pada pengembangan versi baru sensor multi gambar Light menggunakan lensa Sony. Kedua perusahaan tersebut akan bekerja mencari aplikasi lain untuk teknologi Light, termasuk bekerja untuk membuat smartphone yang menggunakan empat kamera atau lebih.
