Samsung Quantum Dot: Warna lebih hidup, layar lebih cerah
Samsung Electronics terus membuktikan diri sebagai pionir inovasi di dunia teknologi layar.

Samsung Electronics terus membuktikan diri sebagai pionir inovasi di dunia teknologi layar. Melalui pengembangan Quantum Dot—material revolusioner yang mengubah standar kualitas gambar—perusahaan asal Korea Selatan ini berhasil menghadirkan pengalaman visual yang lebih hidup, akurat, dan ramah lingkungan. Bagaimana teknologi ini bekerja, dan mengapa layar Quantum Dot menjadi pilihan masa depan?
Quantum Dot adalah partikel semikonduktor berukuran nano, ribuan kali lebih tipis dari rambut manusia. Partikel ini memiliki kemampuan unik untuk memancarkan cahaya dengan spektrum warna yang presisi ketika terpapar energi. Dalam perangkat layar, teknologi ini memungkinkan reproduksi warna yang lebih luas dan mendekati aslinya, serta kecerahan merata dari berbagai sudut pandang. Tidak hanya itu, Quantum Dot juga mengurangi paparan blue light yang berpotensi mengganggu mata, sehingga menciptakan pengalaman menonton yang nyaman.
Samsung mulai merintis riset Quantum Dot sejak 2001, saat material bebas kadmium masih menjadi tantangan besar. Pada 2014, mereka berhasil menciptakan Quantum Dot pertama tanpa kadmium—unsur beracun yang sebelumnya diandalkan untuk ketajaman warna. Terobosan ini diwujudkan melalui TV SUHD pada 2015, yang menjadi tonggak awal era layar Quantum Dot ramah lingkungan.
Komitmen Samsung semakin terlihat pada 2017 dengan kehadiran TV QLED. Teknologi ini menghilangkan kebutuhan lapisan fosfor konvensional, menggantinya dengan film Quantum Dot yang meningkatkan efisiensi energi dan ketajaman warna. QLED bahkan mencapai 100% volume warna DCI-P3—standar industri sinema digital—sekaligus mencegah burn-in, masalah umum pada layar OLED.
Inovasi tidak berhenti di situ. Di CES 2022, Samsung memperkenalkan QD-OLED—perpaduan sempurna antara Quantum Dot dan OLED. Layar ini memanfaatkan transistor film tipis (TFT) dan lapisan Quantum Dot yang memancarkan cahaya sendiri, menghasilkan kontras lebih dalam dan warna lebih dinamis. Teknologi ini memenangkan penghargaan Best Innovation berkat kemampuannya mengatasi keterbatasan layar konvensional.
Keberhasilan Samsung menghilangkan kadmium dari Quantum Dot patut diapresiasi. Material beracun ini sebelumnya dianggap vital untuk kualitas warna, namun berdampak buruk pada lingkungan. Dengan menggantinya menggunakan nanokristal ramah lingkungan, Samsung tidak hanya meningkatkan performa layar, tetapi juga memimpin gerakan teknologi berkelanjutan.
Selama 10 tahun terakhir, Samsung telah memegang lebih dari 150 paten terkait Quantum Dot. Investasi dalam riset dan pengembangan terus dilakukan, termasuk peningkatan efisiensi cahaya biru—yang mencapai 20,2% pada 2019. Dr. Chang Eunjoo dari Samsung Advanced Institute of Technology menyebut ini sebagai "lompatan besar dalam teknologi perangkat."
Kedepan, Samsung berencana menggabungkan Quantum Dot dengan teknologi seperti Neo OLED dan SLED untuk menciptakan layar dengan kecerahan ekstrem, akurasi warna sempurna, dan respons cepat. Dengan inovasi tanpa henti, masa depan perangkat layar semakin cerah—dan Quantum Dot adalah kuncinya.
Dari TV SUHD hingga QD-OLED, Samsung terus menetapkan standar baru dalam industri layar. Teknologi Quantum Dot tidak hanya menghadirkan warna yang memukau, tetapi juga membuktikan bahwa inovasi bisa berjalan beriringan dengan keberlanjutan. Bagi pecinta visual, layar Quantum Dot Samsung adalah jawaban atas pengalaman menonton yang tak tertandingi.